Elite Buruh Diminta Tak Manfaatkan Anggotanya untuk Cari Jabatan
Agar para pimpinan buruh tersebut mestinya dapat memberikan kecerdasan sebagai bekal pengetahuan
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengimbau agar buruh tidak terprovokasi dan dimanfaatkan oleh elite serikat buruhnya untuk kepentingannya.
Wasekjen Jari 98, Monalisa Misjan mensinyalir para elite buruh ini hanya ingin memanfaatkan anggota buruhnya untuk mendapatkan posisi politiknya.
Ia mencontohkan presiden buruh yang mendapatkan posisi jabatan di ILO, dan beberapa presiden buruh lainnya tengah menyusul mendapatkan jabatan kursi empuk di pemerintahan.
"Ini ada ambisi pribadinya dari elite serikat buruh dan sudah dilobi serta dapat posisi. Buruh cuma dapat buntungnya, dan capek bahkan bisa-bisa kena ancaman PHK. Yang untung ya elite buruhnya," kata Monalisa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2015).
Monalisa berharap agar para pimpinan buruh tersebut mestinya dapat memberikan kecerdasan sebagai bekal pengetahuan kepada anggotanya terkait sistem ekonomi di Indonesia.
"Harusnya dengan situasi saat ini buruh semakin cerdas. Karena ancaman bisa mendekat ke buruh itu sendiri mulai dari sanksi sampai pemecatan. Jika itu terjadi apakah serikat buruh bertanggung jawab dan memberi jaminan penuh," tuturnya.
Mona pun mengaku tidak ingin mengupas lebih detail soal tuntutan para buruh. Sebab, Mona menduga para elite buruh juga sedang mencari keuntungan dari tuntutan yang disuarakan tersebut.
"Kita juga tidak ingin menelanjangi borok-borok Presiden-presiden buruh itu," tuturnya.
Lebih jauh, Mona mengingatkan agar buruh bisa bersyukur dengan kehidupan mereka yang sudah kondisi lumayan baik dan ditunjang dengan upah yang cukup dibanding saat era orde baru
"Mereka miliki gadget dan kendaraan yang jauh dibanding (tahun) 98," tuturnya.