Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepercayaan Publik Akan Merosot Tajam Jika MKD Gagal Sidangkan Setya Novanto

Kalau sampai dia lolos kali ini, maka kemudian ketidakpercayaan publik terhadap DPR akan semakin merosot

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kepercayaan Publik Akan Merosot Tajam Jika MKD Gagal Sidangkan Setya Novanto
TRIBUN/ABDUL QODIR
Ketua DPR RI Setya Novanto menerima ucapan selamat dari rekannya saat pernikahan putrinya Dwina Michaella dengan Jason Harjono di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (4/12/2015). TRIBUNNEWS/ABDUL QODIR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang menilai akan ada dampak buruk jika Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) gagal menyidang etik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto dalam kasus 'papa minta saham'.

Apabila gagal, kata Salang, maka akibatnya tingkat kepercayaan publik terhadap kredibilitas DPR akan merosot tajam.

"Kalau sampai dia lolos kali ini, maka kemudian ketidakpercayaan publik terhadap DPR akan semakin merosot tajam. Karena masyarakat sudah punya penilaian berdasarkan bukti-bukti yang ada,"ujar Salang usai menghadiri acara diskusi Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (5/12/2015).

Salang mengatakan, Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) harus bisa menghadirkan Ketua DPR yang juga politisi Partai Golkar itu untuk menjelaskan semua percakapan yang ada di dalam rekaman.

"Apakah Novanto juha akan dipanggil sampai 3 kali lalu dipanggil paksa? Kita tunggu saja," ucap Salang.

Salang juga mengatakan perlakuan Mahkamah Kehormatan Dewan terhadap Ketua DPR harus setara sebagai kewajiban seorang warga negara. Jika nantinya pengusaha Riza Chalid dipanggil paksa karena tidak hadir sebanyak tiga kali, maka hal serupa harus dilakukan Mahkamah.

"Kalau pak Riza dipanggil 3 kali, Novanto juga harus dpanggil 3 kali. Kalau dipanggil paksa, pak Novanto juga harus dipanggil paksa. Ini untuk menunjukkan bahwa semua warga negara Indonesia sama dalam proses seperti ini," kata Salang.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas