Idris Imbau Masyarakat Depok Tidak Terprovokasi Kabar yang Merusak Pilkada
Mohammad Idris mengimbau masyarakat Depok tidak terprovokasi kabar yang dapat merusak proses pemilihan wali kota dan wakil wali Depok
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris mengimbau masyarakat Depok tidak terprovokasi kabar yang dapat merusak proses pemilihan wali kota dan wakil wali Depok periode 2016-2021.
Hal tersebut menanggapi adanya dorongan dari Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow agar tidak memilih calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik pendukung Ketua DPR Setya Novanto dalam sidang MKD terkait dugaan meminta saham PT Freeport Indonesia.
"Berita seperti itu kita harus klarifikasi, kita calon ingin keadaan yang baik dan aman, jangan terprovokasi untuk melakukan yang tidak diinginkan," ujar Idris seusai mencoblos di TPS 77 Pondok Duta 2, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Jakarta, Rabu (9/12/2015).
Sebelumnya Jeirry mengingatkan publik untuk tidak memilih calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik yang tidak pro pada kebenaran.
"Kasus Setnov (Setya Novanto) jadi catatan publik menjelang Pilkada. Partai pendukung Setnov harus dihukum besok (dalam Pilkada)," ujar Jeirry, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Pernyataan tersebut mengacu pada pelaksanaan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) saat memeriksa Setnov secara tertutup.
Adapun partai yang dinilai Jeirry mendukung Setnov yaitu Golkar, Gerindra, PKS, dan anggota MKD fraksi PDI-P.
Idris berpasangan dengan Pradi Supriatna sebagai Wakil Wali Kota Depok diusung oleh partai PKS dan Gerindra, sedangkan rivalnya pasangan nomor urut satu yaitu Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi yang diusung oleh partai PDI-P, PAN, PKB, dan Nasdem.