ICW Desak Kejaksaan Panggil Paksa Setya Novanto dan Riza Chalid
"Kalau engak datang memenuhi panggilan pakai panggilan paksa saja," ujar Febri.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai rakyat Indonesia sudah muak dengam skandal Ketua DPR Setya Novanto dan proses sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri, Kamis (10/12/2015), mendorong kejaksaan dan kepolisian bergerak lebih maju lagi dengan memanggil Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M Riza Chalid.
"Kalau engak datang memenuhi panggilan pakai panggilan paksa saja," ujar Febri.
Meskipun Riza kini "menghilang" ke luar negeri, ICW yakin kepolisian bisa melacak keberadaan pengusaha minyak yang bersama Setya Novanto bertemu pimpinan Freeport Indonesia.
"Sebenarnya kepolisian bisa melacak Riza," ujarnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Junimart Girsang angkat bicara mengenai pengusaha Reza Chalid.
Sekretariat MKD mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan mencari alamat saudagar minyak itu.
"Bukan kesulitan, sudah kita panggil, karena lebih dari dari satu alamat," kata Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Reza dipanggil MKD karena ikut dalam pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan petinggi PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
MKD, kata Junimart, telah mengirimkan ke tiga alamat Reza Chalid.
Tetapi, saat pengiriman surat pertama tersebut, Reza tidak pernah memberikan konfirmasi.