Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Alasan, Jokowi-Ahok Tak Hadiri Peringatan Hari Anti-Korupsi Internasional di Bandung

Dua tokoh nasional, Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama secara kebetulan tak menghadiri puncak peringatan Hari Korupsi

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Beda Alasan, Jokowi-Ahok Tak Hadiri Peringatan Hari Anti-Korupsi Internasional di Bandung
Warta Kota/henry lopulalan
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Plt Gubenur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersilaturahmi dengan seluruh Ketua RT dan RW se-Jakarta. di Senayan, Jakarta Pusat Kamis(16/10). Acara ini digelar di pakai juga untuk perpisahan karena surat keputusan presiden sudah keluar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM - Dua tokoh nasional, Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara kebetulan tak menghadiri puncak peringatan Hari Anti Korupsi Internasional di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Kamis (10/12/2015).

Kedua tokoh yang dikenal dekat ini sedianya diundang untuk menerima penghargaan antikorupsi, namun tak hadir atas alasan yang berbeda.

Presiden Jokowi tak hadir lantaran alasan kesehatan. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat membacakan sambutan yang tadinya akan dibacakan sendiri oleh presiden.

"Pak Presiden menghubungi saya pada pukul 6.20 memerintahkan saya untuk membacakan pidatonya dalam Hari Anti Korupsi ini. Beliau sampai last minute masih mencoba untuk hadir tapi kesehatan Presiden tidak terlalu baik mungkin kelelahan yang agak panjang," kata Luhut dilansir Kompas.com.

Padahal, lanjut Luhut, kedatangan Jokowi ke Bandung sudah dirancang sedemikian rapi agar bisa membacakan pidatonya soal kampanye anti-korupsi.

"Jadi beliau minta maaf atas ketidakbisaannya beliau hadir di sini sudah dirancang dengan rapi beliau hadir di sini karena Wapres membuka konferensi internasional di Bali. Tapi karena kesehatan beliau, saya diperintahkan," kata Luhut.

Adapun, alasan tak datangnya Ahok punya sekelumit cerita. Sejatinya, Ahok seharusnya menjadi pembicara pada acara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertema Anti-Korupsi Sedunia.

Berita Rekomendasi

Namun KPK disebut membatalkan Ahok untuk menjadi pembicara. Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mempertanyakan alasan KPK. Pasalnya, pembicara lainnya, yang satu di antaranya Menteri ESDM Sudirman Said, tidak dibatalkan.

"Padahal Sudirman Said, semua (pembicara) enggak dibatalkan," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/2015).

KPK diketahui mengirimkan surat elektronik yang isinya membatalkan Ahok menjadi pembicara. Pada surat itu, tertulis yang menyampaikannya adalah Pimpinan KPK.

Ahok mempertanyakan siapa Pimpinan KPK yang membatalkannya menjadi pembicara.

"Saya juga enggak tahu siapa pimpinannya," ucapnya.

Bahasan yang akan dibicarakan pada acara tersebut, kata Ahok, sedianya mengenai apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI untuk mencegah gratifikasi atau uang hadiah kepada pegawai di luar gaji yang telah ditentukan.

Ahok memaparkan, Pemerintah Provinsi DKI merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memaksakan pejabat sampai ke eselon IV harus memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) demi mencegah adanya gratifikasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas