Pemuda Muslimin Indonesia: Nasionalisasi Freeport, Jalan Panjang Bebaskan Perbudakan
Melihat kenyataan saat mereka berperang, ada rakyat yang hampir mati karena kelaparan di Papua.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
![Pemuda Muslimin Indonesia: Nasionalisasi Freeport, Jalan Panjang Bebaskan Perbudakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gam-desak-jokowi-tuntaskan-kasus-freeport_20151211_005232.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemuda Muslim Indonesia meminta pemerintah segera bersikap terkait kegaduhan politik Indonesia selama beberapa bulan terakhir soal pro-kontra kontrak karya PT Freeport di Indonesia.
Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Muhtadin Sabilly mengatakan, Amerika Serikat lewat PT Freeport Indonesia menjadi VOC era baru yang terkenal dengan politik devide et impera.
"Yaitu memecah belah bangsa untuk melanggengkan perbudakan di bumi Indonesia, yaitu Papua dan mengeruk kekayaanya tanpa keadilan," kata Muhtadin dalam diskusi dengan tema Keniscayaan Nasionalisasi Dibalik Sengkarut Freeport di kawasan Tebet, Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Menurutnya, memecah belah bangsa yang dilakukan Freeport, menjadi sebab situasi politik saat ini menyebabkan elite politik saling menjatuhkan. Hingga akhirnya menutup mata, melihat kenyataan saat mereka berperang, ada rakyat yang hampir mati karena kelaparan di Papua.
"Tanah air yang mereka tinggali justru menjadikan satu negara yaitu Amerika Serikat menjadi digdaya," katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, upaya menasionalisasi Freeport adalah upaya melepaskan perbudakan. Hal ini sesuai dengan Alquran surat Al Balad. Untuk itu Pemuda Muslimin Indonesia meminta Presiden Joko Widodo menghentikan kontrak karya dengan Freeport.