IPW: Sepanjang 2015 Ada 19 Polisi Salah Tembak Akibatkan 7 Orang Tewas dan 13 Luka
Aksi polisi salah tembak dan semena-mena menembak orang lain sepanjang 2015 masih marak.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi polisi salah tembak dan semena-mena menembak orang lain sepanjang 2015 masih marak.
Data yang dirilis Indonesian Police Watch (IPW) setidaknya ada 20 kasus polisi koboi di 2015.
Dari jumlah tersebut, 19 diantaranya korban ditembak polisi dan satu aksi penodongan senjata api oleh polisi kepada masyarakat yang menegurnya karena kebut-kebutan.
IPW mendata, aksi koboi polisi di tahun 2015 ini menewaskan tujuh orang dan 17 lainnya luka.
Korban polisi koboi ini mulai dari bocah cilik yang sedang bermain, ibu rumah tangga, pedagang keliling, tukang ojek, TNI, sesama polisi, abang kandungnya hingga istrinya sendiri.
Pada tahun 2015 ini ada tiga polisi tertembak pistol sesama polisi dan ada dua wanita yang tewas tertembak pistol suaminya yang polisi.
Di tahun 2015 ini terjadi lima kasus penyergapan yang serampangan yang dilakukan polisi dan polisi melepaskan tembakan secara membabibuta.
Padahal warga sudah mengingatkan, polisi jangan sembarangan melepaskan tembakan karena lokasi itu padat penduduk dan banyak anak-anak yang bermain.
Tapi polisi tak peduli, tembakan tetap mereka lepas untuk menangkap buruannya.
Akibatnya, di 2015 ini ada tiga anak kecil tertembak peluru polisi.
Setelah itu para polisinya melarikan diri, tidak bertanggungjawab. Peristiwa ini terjadi Jalan Segaram 13 Ilir,
Palembang, Sumatera Selatan.
Lebih menarik, di daerah rawan konflik justru aksi koboi-koboian polisi menurun drastis.
Sepanjang 2015 di Papua hanya ada satu kasus polisi salah tembak.
Peristiwa terbanyak kasus salah tembak 2015 terjadi di Jatim, Riau, dan Sulsel masing-masing 3 kasus.