Jika Terpilih Jadi Pimpinan KPK, Saut Akan Batasi Berbicara ke Media Massa
Ia menilai pernyataan komisioner KPK di media dapat mempengaruhi indeks korupsi negara.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Kepala BIN Saut Situmorang menegaskan tidak akan berbicara banyak di media massa bila dirinya terpilih sebagai Komisioner KPK.
Ia menilai pernyataan komisioner KPK di media dapat mempengaruhi indeks korupsi negara.
"Saya tidak akan ngomong di media karena mempengaruhi persepsi publik yang berdampak pada indeks korupsi," kata Saut saat mengikuti fit and proper test di ruang rapat Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Saut menuturkan indeks korupsi suatu negara didapatkan melalui survei pendapat masyarakat mengenai korupsi di negara tersebut.
Persepsi masyarakat itu banyak dipengaruhi oleh pemberitaan di media massa.
Ia mencontohkan mengenai persepsi publik yang terkait anggota DPR. Jika dilakukan survei, dapat dipastikan indeks persepsi publik akan sangat rendah terhadap anggota DPR. Sebab, masyarakat terpengaruh dengan berita di berbagai media.
"Statistik perilaku anggota DPR diluar, kita tanya pasti dapat nilai 1 (rendah)," katanya.
Menurut Saut, media massa harus dapat digunakan buka bertujuan untuk menimbulkan kebencian dan rasa sakit hati. Saut kemudian mengatakan mengenai kasus Century dengan tersangka Siti Fajriah. Dimana ia mengingatkan bila KPK tidak memiliki Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).
"Siti Fajriah, tidak ada SP3, dia teman saya S3. Dia sakit mau kemana-mana tidak bisa. Kalau SP3 diobral kan ada pengawas yang akan memverifikasi," katanya.