Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBM: Kami Yakin Presiden Jokowi Lebih Sakti dari Riza Chalid

Komunitas Banteng Muda (KBM) mengungkapkan rasa geram dan kesal dengan ulah oknum mafia migas dan oknum pemimpin DPR yang merobek Nawacita Jokowi-JK.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KBM: Kami Yakin Presiden Jokowi Lebih Sakti dari Riza Chalid
ist
Komunitas Banteng Muda (KBM) merayakan HUT ke-1 di Kantor KBM, Jakarta, Selasa malam (15/12). Acara HUT terasa spesial karena dihadiri tamu khusus yakni sekitar 20 anggota veteran yang menjadi bagian sejarah Republik saat ikut perang kemerdekaan 1945. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Banteng Muda (KBM) mengungkapkan rasa geram dan kesal dengan ulah oknum mafia migas dan oknum pemimpin DPR yang merobek Nawacita Jokowi-JK.

"Etika hampir mati, moralitas sekarat, korupsi merajalela. Yang salah pantang mundur, yang benar malah dihajar. Ternyata perjuangan belum selesai. Dari papa minta saham hingga berbagai kasus lainnya,” ujar Ketua Umum KBM Banyu Biru Djarot saat merayakan HUT ke-1 KBM di Kantor KBM, Jakarta, Selasa malam (15/12/2015).

Acara HUT terasa spesial karena dihadiri tamu khusus yakni sekitar 20 anggota veteran yang menjadi bagian sejarah Republik saat ikut perang kemerdekaan 1945.

"Sebelum melanjutkan perjuangan kami, maka sesuai ajaran Bung Karno untuk tidak melupakan sejarah, maka kami mohon restu dan salim kepada pejuang pejuang angkatan '45 untuk terus berjuang,” kata Banyu.

"Kami berterima kasih kepada para pahlawan yang sudah memerdekakan Indonesia, tapi dengan sangat menyesal saya harus laporkan bahwa kemerdekaan kita belum utuh, etika moralitas yang menjadi barometer Nation Character Building di negeri ini belum merdeka. Jadi kita masih harus perang melanjutkan perjuangan 45,” lanjut Banyu.

Dalam acara yang sama KBM menyampaikan Tiga Seruan.

"Kami ingin menyampaikan TRISERU (Tiga Seruan) KBM 2015, yaitu: Pertama, benahi etika pimpinan DPR dengan cara yang konstitusional, cepat dan tidak mengganggu agenda-agenda penting DPR. Kedua, mari lawan mafia migas, kami yakin Presiden Jokowi lebih sakti dari Riza Chalid. Ketiga, Lawan kriminalisasi pers seperti yang dialamai Metro TV, dan media lainnya kedepan,” ujar Banyu.

BERITA TERKAIT

Dia meminta para awak media untuk bersatu menghadapi ancaman kriminalisasi pers. Sebab hal ini ancaman serius bagi demokrasi. Ibaratnya pembunuh berdarah dingin demokrasi. Lantas, Banyu Biru menceritakan bagaimana kriminalisasi pers itu pernah dirasakannya di era Orde Baru.

“Saya pun punya pengalaman pribadi terkait kriminalisasi pers dan ikut merasakan pahitnya. Rezim Orde Baru waktu itu membredel koran ayah saya Detik, Monitor dan Tempo. Tahun 1994 kami turun ke jalan mendemo karena yang benar dibungkam, yang berkuasa menghantam,” kata Banyu yang merupakan putra Eros Djarot.

Acara HUT ke-1 ini dihadiri puluhan veteran perang yang berusia 80-90 tahun. KBM menggelar upacara sederhana dengan minta restu meneruskan perjuangan kepada mereka serta memberikan apresiasi sumbangan karena tidak semua veteran ini hidup berkecukupan.

"Pertumbuhan kami sangat organik, kami berbasis kader. Alhamdulillah sudah mulai lima daerah, pelan tapi pasti. Soekarnois, marhaenisme, pancasila, trisakti dan trijiwa adalah ideologi kami. Trijiwa itu: Kemanusiaan, Kreatifitas & Kebaikan,” papar Ketua DPP yang juga menjadi Ketua Panitia HUT ke-1 KBM, Nadine Cristalia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas