Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPP Partai Perindo meluncurkan paket bantuan modal dan pelatihan kepada UMKM. Pengusaha kecil itu mendapat tambahan suntikan modal untuk pengembangan usaha.

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya menila ipositif paket program kesejahteraan yang secara konkret digulirkan oleh partai politik.

Menurutnya, pelatihan untuk pelaku UMKM yang digulirkan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo itu harus terus berlanjut. Berly berpesan, pelatihan ini jangan hanya menjadi sekedar pelatihan namun ada monitoring dan pendampingan ketika usaha tersebut sudah berjalan.

"Yang menjadi permasalahan pengusaha kecil adalah modal, kalau sudah ada modal mereka juga butuh bimbingan. Jadi program pelatihan ini bisa berpotensi sukses dan membawa dampak positif bagi pengusaha kecil," kara Berly kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Dia pun berharap dengan adanya program pelatihan ini akan makin menghidupkan ekonomi kerakyatan yang ke depan berpotensi akan menjadi penopang ekonomi nasional.

"Ekonomi kerakyatan ini yang kita harapkan untuk makin mengurangi angka kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin," ujarnya.

Seperti diketahui Hary Tanoesoedibjo melalui Partai Perindo yang dipimpinnya akan membantu pelaku UMKM di berbagai daerah dengan memberikan pelatihan, baik pelatihan manajerial maupun pelatihan pemasaran. Selain itu, pihaknya juga akan membantu para pelaku UMKM ini bantuan modal dan unit gerobak untuk membuka usaha.

"Bantuan ini sesuai dengan garis perjuangan Partai Perindo yang ingin menyejahterakan rakyat dengan cara memajukan ekonomi kerakyatan," kata pria yang akrab disapa HT ini.

Selain itu, pihaknya juga membuat program 'Warung Sejahtera' yang berbentuk mini market. 'Warung Sejahtera' ini akan dibangun di setiap kelurahan dan akan dikelola oleh pengurus tingkat kecamatan atau Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perindo. Untuk menyuplai barang, 'Warung Sejahtera' akan berkeja sama dengan salah satu toko waralaba nasional.