Rebutan Ketua DPR, Ruhut: Seperti 'Jeruk Makan Jeruk'
Dari kubu Aburizal Bakrie, mereka mengajukan nama Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali, Ade Komarudin.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kubu di Partai Golkar mengajukan nama pengganti untuk mengisi posisi ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Hal itu menyusul mundurnya Setya Novanto dari jabatan tersebut, Rabu (16/12/2015) lalu.
Dari kubu Aburizal Bakrie, mereka mengajukan nama Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali, Ade Komarudin.
Sementara itu, kubu Agung Laksono mengajukan nama Ketua Fraksi Golkar versi Munas Jakarta, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, pengganti Novanto memang seharusnya berasal dari Fraksi Golkar.
"Namun, kita tahu sekarang posisi mereka pecah kongsi. Ibaratnya, perebutan itu seperti 'jeruk makan jeruk'," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Jumat (18/12/2015).
Ia mengatakan, jika melihat surat keputusan Menteri Hukum dan HAM, maka kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Jakarta-lah yang saat ini diakui pemerintah.
Namun, pimpinan DPR tentu tidak bisa gegabah memutuskan siapa yang berhak nantinya menggantikan posisi Novanto.
"Makanya tadi, meski sempat ada interupsi saat rapat paripurna untuk melantik pengganti Novanto, pimpinan tidak berani mengambil keputusan, selain karena tidak ada agenda untuk itu," ujarnya.(Dani Prabowo)