Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo berharap Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru bisa beradaptasi dengan jajaran di bawahnya dalam waktu dekat.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan presiden menginginkan pelantikan pimpinan lembaga antirasuah tersebut dilakukan secepatnya.

"Presiden secara khusus agar pelantikan bisa berjalan lebih cepat, sehingga tidak ada kekosongan, tidak ada keragu-raguan, dan supaya Pimpinan KPK yang baru segera berkoordinasi dengan internal KPK," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Pramono mengatakan, ada standar operasional prosedural (SOP) yang barus dipahami Pimpinan KPK yang baru.

Sebab, saat ini kelima pimpinan yang akan dilantik semuanya muka baru di KPK.

"KPK sudah punya SOP yang telah dibakukan oleh KPK maka bagi pimpinan baru tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha walaupun di akhir tahun mereka tetep segera harus beradaptasi, kemudian menyesuaikan dengan prosedur yang ada di KPK," kata Pramono.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan siang ini, Senin (21/12/2015) akan melantik Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan melantik pimpinan KPK yang baru di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada pukul 13.30 WIB.

Diketahui, Komisi III DPR telah memilih lima pimpinan KPK dari 10 nama calon pimpinan yang diajukan, Kamis (17/12/2015).

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo menjadi yang paling banyak dipilih dengan 53 suara.

Posisi selanjutnya diikuti oleh Basaria Panjaitan dengan perolehan 51 suara, Alexander Marwata dengan 46 suara, serta Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang dengan 37 suara.

Berikut ini, profil singkat mengenai pimpinan KPK baru hasil pilihan Komisi III DPR.

1. Agus Rahardjo