TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) menyebutkan ada lima provinsi yang paling banyak dilaporkan masyarakat terkait perilaku jaksanya.

Provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara.

Pada provinsi tersebut, dijelaskan Komisioner KKRI Pultoni, pengaduan masyarakat paling banyak pada sikap jaksa yang diduga melakukan tebang pilih perkara.

"Laporan masyarakat di lima provinsi itu kebanyakan terkait proses eksekusi putusan pengadilan, dugaan penanganan perkara yang tidak profesional, sikap jaksa, dugaan pemerasan, dugaan negosiasi dakwaan, dan paling banyak dugaan tebang pilih perkara," kata Pultoni di Kantor Komisi Kejaksaan, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Pultoni juga menyebutkan selama 2015, Jawa Tengah merupakan provinsi yang paling banyak dilaporkan masyarakat ke Komisi Kejaksaan.

"Dari hasil tindak lanjut KKRI, ada jaksa dari Jawa Tengah yang dipecat karena tindakan tercela,"kata Pultoni.

Namun, terkait jumlah rinci laporan masyarakat ke lima provinsi tersebut, Pultoni mengaku belum dapat menyebutkannya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua KKRI Erna Ratnaningsih meminta publik agar tidak ragu melaporkan pelanggaran hukum yang dilakukan oknum jaksa.

"Tidak hanya dalam persidangan atau penanganan perkara, perilaku tercela jaksa di luar itu juga dapat dilaporkan masyarakat pada KKRI," kata Erna.