Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prediksi 2016: KMP Semakin Melemah di Parlemen

‎Perseteruan politik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat diprediksi masih akan berlangsung di 2016

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
zoom-in Prediksi 2016: KMP Semakin Melemah di Parlemen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kiri) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Gedung Bakrie Tower, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Pertemuan tersebut membahas mengenai keluarnya PAN dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan memilih bergabung dengan kubu pemerintah atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Perseteruan politik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat diprediksi masih akan berlangsung di 2016. KMP diprediksi tidak akan sekuat pada saat awal terbentuk seiring terjadinya dinamika politik di 2015 lalu dan KIH diperkirakan akan semakin kuat di parlemen tahun ini.

"Catatan saya di tahun 2016 kekuatan politik KIH di parlemen semakin menguat, sementara KMP semakin kehabisan darah," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, ‎Minggu (3/1/2016).

‎Geng politik KMP di parlemen menurut Pangi, diprediksi hanya tinggal tiga parpol oposisi yaitu Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan. Itupun jikalau PPP tidak bergabung ke KIH. Karena menurut Pangi, mapping politiknya sangat bergantung siapa pengurus PPP yang disahkan atau SK Kemenkumhan.

Pangi yakin Menkumham akan terus mengintervensi PPP kemudian gerbong Romahurmuziy semakin bertenaga di tengah dualisme PPP dan nampaknya kubu Djan Faridz semakin kehabisan darah.

"Jantung KMP secara matematika politik nampaknya tinggal Gerindra dan PKS di tahun 2016. Kekuatan KMP di parlemen antara ada dan tiada," tuturnya.

‎Menurut Pangi, tahun 2016 KMP juga diambang diambang perpecahan. Indikatornya, PKS melalui Fahri Hamzah dan di Gerindra ada Fadli Zon sebagai tulang punggung manajemen harian KMP mau dipatahkan.

‎Semua ini terjadi kata Pangi berkat kelincahan dan kecerdikan presiden Jokowi sehingga kekuatan KIH kuat di parlemen. Berbeda dengan sebelumnya KIH selalu kalah setiap kali voting. Seperti dalam mengesahkan UU MD3 paket KMP yang menang sehingga pimpinan DPR di dominasi KMP.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, voting ketika perebutan alat kelengkapan DPR hampir KIH tidak dapat posisi apa apa namun berakhir dengan konsensus dan kompromi via jalan tengah bagi rata antar kedua kubu. Lagi-lagi KIH kalah telak dalam voting pilkada langsung vs pilakada oleh DPRD. Presiden pada waktu itu sampai tidak mau hadir di acara DPR.

"KMP di atas angin dan selalu menang dan presiden tahu betul ia benar-benar tersandera dan terganggu oleh kekuatan dan dominasi KMP di DPR. PPP dan Golkar terbelah hampir satu tahun dan tak bisa dinafikan akibat intervensi pemerintah lewat tangan SK Menkumham. Ujungnya saya melihat PPP dan Golkar akan terus dijahilin dan dikerjain selama PPP dan Golkar tidak bergabung ke KIH," tuturnya.

‎"Ini semua akibat kehebatan dan kelincahan Presiden Jokowi memainkan politik (game political) yang awalnya tersandera kekuatan KMP dan sekarang didukung penuh oleh KIH di parlemen," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas