Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Darmawan Sepriyossa: Sebenarnya, Nawa Cita Paling Memungkinkan Pemerataan

Darmawan dalam tulisannya menyebutkan, pada awal pemerintahannya, fakta menyebutkan Presiden Joko Widodo tidak banyak berteori.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Darmawan Sepriyossa: Sebenarnya, Nawa Cita Paling Memungkinkan Pemerataan
Facebook/Darmawan Sepriyossa Asli

TRIBUNNEWS.COM - Mantan redaktur tabloid Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa sepertinya kini telah mendukung program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.

Darmawan memosting sebuah tulisan berjudul 'Sebenarnya, Nawa Cita Paling Memungkinkan Pemerataan' di akun facebook-nya, Senin (11/1/2015) malam.

Darmawan dalam tulisannya menyebutkan, pada awal pemerintahannya, fakta menyebutkan Presiden Joko Widodo tidak banyak berteori.

Jokowi, kata dia, sepenuhnya menurutkan kata hati, nurani dan hati kecil, yang tentu saja didukung hasil olah pikir dan pengalaman selama ini.

“Fakta bahwa Presiden Jokowi tidak banyak berteori di awal-awal pemerintahannya, justru menjadi berkah tersendiri. Ia tidak ditarik-tarik pemikiran sok akademis dalam menjalankan kerja kabinetnya. Ia bisa sepenuhnya menurutkan kata hati, nurani dan hati kecil, yang tentu saja didukung hasil olah pikir dan pengalaman selama ini,” kata dia.

Dengan mengedepankan Nawa Cita, ujar Darmawan, yang butir ketiganya menegaskan untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, sebenarnya merupakan resep mujarab tak hanya untuk meraih kemakmuran secara lebih merata ke masa depan yang dekat (immediate future) secara lebih cepat.

“Lebih jauh dari itu, membangun dari pinggiran sejatinya menjadi pengobat luka, penawar sekian banyak kekecewaan, setelah sekian lama daerah-daerah pinggiran itu terlupakan dan menjadi marjinal,” jelas Darmawan.

Berita Rekomendasi

Dengan membangun daerah pinggiran, yang dalam makna luas tak hanya berarti kewilayahan, tetapi juga soal manusia yang terpinggirkan, maka secara langsung keseimbangan pembangunan tengah dilakukan.

Pembangunan kemudian ditarik ke pinggir, agar daerah dan kawasan yang tadinya tak pernah disapa gerak pembangunan ekonomi itu, menjadi dinamis dan hidup.

Sudah pada tempatnya, tambah Darmawan, jika pemerintahan Jokowi menaikkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa, yang dalam APBN 2016 tercatat sebesar Rp 770,2 triliun.

Dana itu Rp 723,2 triliun untuk transfer ke daerah dan Rp 47 triliun untuk dana desa. Sementara itu, untuk membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi, agar berkembang, sarana jalan pun dibuat.

“Tentu saja, kita semua masih harus bersabar untuk terus bekerja dengan fokus senyampang menantikan hasil yang kian nyata akan dituai. Namun ada satu hal yang menggembirakan dan patut disyukuri, kita telah berada di jalan yang benar untuk meraih semua itu,” kata Darmawan.

Berikut tulisan lengkap Darmawan dalam postingan di FB-nya: Klik di sini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas