Ada Informasi Bom, Akses Pejalan Kaki DPR Ditutup
Penjagaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diperketat menyusul adanya informasi bom di Pos Polisi Palmerah. Jalan setapak yang menghubungkan Pos Polisi P
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjagaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diperketat menyusul adanya informasi bom di Pos Polisi Palmerah.
Jalan setapak yang menghubungkan Pos Polisi Palmerah dengan Gedung DPR, Jakarta Pusat langsung ditutup untuk umum.
Salah seorang pejalan kaki Imam Budilaksono mengatakan dirinya sempat masuk melalui pintu tersebut saat kabar adanya bom di Pos Polisi Palmerah.
"Jam 11.00 WIB pintu masih dibuka tetapi diperketat dengan pemeriksaan kartu identitas DPR," imbuh Imam ketika ditemui Tribunnews.com, Kamis (14/1/2016).
Tidak beberapa lama, pintu tersebut langsung digembok.
Sementara pejalan kaki langsung diarahkan ke pintu utama.
Sedangkan Pos Polisi Palmerah masih terlihat aman dengan sejumlah anggota polisi yang berjaga.
Anggota Pamdal DPR Didi mengatakan pintu setapak ditutup karena banyaknya pejalan kaki yang masuk.
"Pengamanan biasa saja. Ini intruksi dari Kabag Pamdal untuk memperkecil akses masuk," kata Didi.
Saat ini sejumlah polisi berjaga di Pos Polisi Palmerah.
Namun, situasi masih terbilang kondusif.
Arus lalu lintas di sekitar DPR lancar.
Pamdal DPR terlihat berjaga di setiap akses pintu Kompleks Parlemen.