Istri Aiptu Budiono Syok dan Sedih Sang Suami Tertembak Teroris saat Bertugas
Ia menuju ke IGD RSPAD setelah diinformasikan suaminya tertembak saat bertugas. Saat itu, ia mengaku sangat syok dan sedih.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tembakan jarak dekat dari pelaku teror kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016) lalu, sempat membuat anggota Provost Polres Jakarta Pusat, Aiptu Budiono mengalami koma atau kritis di RSPAD Gatot Soebroto.
Bahkan, hingga Senin (18/1/2016) petang ia masih terbaring di ruang IGD dengan sejumlah alat medis terpasang di tubuhnya.
Sejumlah rekan Provost dan pejabat polres, polda dan Polri telah membesuknya. Namun, ia belum bisa berbicara. Ia hanya bisa berkomunikasi lewat kedipan mata.
"Saya sudah besuk dia. Pak Budi sudah siuman, tapi belum bisa bicara. Dia bicaranya hanya bisa bahasa tubuh, lewat kedipan mata saja. Misal ditanya haus tidak, jawabnya lewat kedipan matanya," ujar Wakil Kasat Polres Jakpus, Kompol Lilik K.
Menurutnya, saat ini kegiatan makan dan minum Budi masih melalui selang yang terpasang di mulutnya. Namun, kedua bola mata Budi sudah mulai berbinar dan tidak sayu lagi seperti sebelumnya.
Seorang perempuan separuh bayu berhijab krem tampak lemas bersandar di kursi panjang lantai 2 IGD RSPAD Gatot Soebroto. Yah, dia adalah istri anggota Provost Aiptu Budiono.
Dia ditemani seorang perempuan berhijab biru, dua pria dewasa dan seorang anak. Sesekali istri Aiptu Budiono diusap oleh perempuan berhijab biru.
Istri Aiptu Budiono itu menolak menyebutkan namanya. Ia hanya sedikit memberikan pernyataan kepada awak Tribun, yakni minta agar didoakan untuk kesembuhan suaminya.
"Alhamdulillah bapak sudah membaik, tapi sekarang masih di ruang ICU, belum bisa diajak bicara, masih tahap penyembuhan. Saya minta doanya saja untuk kesembuhan suami saya," ujarnya.
Perempuan itu menceritakan, mulanya dia tidak mengetahui kejadian buruk menimpa suaminya saat bertugas di Jalan MH Thamrin pada Kamis lalu.
"Waktu kejadian saya baru pulang menjemput anak sekolah. Sampai rumah saya ditelepon sama teman bapak, bapak masuk rumah sakit. Awalnya saya nggak tahu bapak kenapa," tuturnya.
Lantas ia menuju ke IGD RSPAD setelah diinformasikan suaminya tertembak saat bertugas. Saat itu, ia mengaku sangat syok dan sedih.
"Saat sebelumnya saya nggak ada firasat apa-apa. Bapak pergi tugas seperti biasa dari rumah pagi," ucapnya. (coz)