Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla: Munas Dapat Redam Konflik Dua Kubu Partai Golkar

Konflik internal Partai Golkar harus segera disudahi melalui musyawarah nasional, demikian usulan politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Jusuf Kalla: Munas Dapat Redam Konflik Dua Kubu Partai Golkar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi (tengah) bersama Anggota Mahkamah Partai Golkar Djasri Marin (kiri) dan Anggota Mahkamah Partai Golkar Andi Mattalatta (kanan) saat Sidang Terbuka Mahkamah Partai Golkar di Jakarta, Jumat (15/1/2016). Mahkamah Partai Golkar (MPG) memutuskan untuk membentuk tim transisi untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Rekonsiliasi dengan menunjuk dua tokoh senior Golkar, yakni Habibie dan Jusuf Kalla untuk memimpin tim transisi. MPG meminta agar Munas diselenggarakan paling lambat Maret 2016, demi menghindari konflik yang berkepanjangan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik internal Partai Golkar harus segera disudahi melalui musyawarah nasional, demikian usulan politikus senior Partai Golkar, Jusuf Kalla.

Pria yang akrab disapa JK itu menilai munas diyakini dapat meredam konflik yang bergejolak selama ini dan kader harus mendukung siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum partai berlambang beringin tersebut.

"Pada ujungnya, apa pun harus ada munas," kata JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).

Ketua Tim Transisi Partai Golkar itu belum mengetahui sejauh apa persiapan partai menggelar munas, namun ia yakin Aburizal Bakrie dan Agung Laksono bisa didamaikan jika duduk di forum yang sama.

"Semua orang di Golkar mau persatuan, tinggal bagaimana kita menata persatuan dengan baik," beber JK.

Ia sangat menyayangkan kubu munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie atau Ical terhadap gagasan munas dan pembentukan tim transisi.

Berita Rekomendasi

"Ya kita bicaralah, jangan belum apa-apa sudah curiga, dilihat dulu tujuannya," tegas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas