Kasum TNI: Komunikasi dan Elektronika Punya Peran Penting Mendukung Tugas TNI
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan membuka Rapat Koordinasi Komunikasi dan Elektronika (Rakor Komlek) TNI tahun 2016.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan membuka Rapat Koordinasi Komunikasi dan Elektronika (Rakor Komlek) TNI tahun 2016.
Rakor tersebut bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/01/2016).
Rakor Komlek TNI bertujuan untuk menyampaikan evaluasi program kerja Komlek TNI secara Trimatra terpadu.
Dengan begitu, hasilnya diharapkan bisa saling melengkapi dengan melihat permasalahan dan solusi penyelesaiannya.
Serta untuk menyampaikan berbagai informasi dan kebijakan yang telah ditetapkan Pimpinan TNI untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Komlek TNI.
Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan mengatakan, pemilihan tema yang diangkat dalam Rakor kali ini tentu dengan berbagai pertimbangan yang matang.
Selain sebagai penjabaran dari tema Rapim TNI tahun 2015 dan tindak lanjut kebijakan Panglima TNI bidang komlek, antara lain pemenuhan terhadap sarana dan prasarana Komlek dan penginderaan.
Khususnya di wilayah perbatasan dan pulau terluar yang diimbangi dengan melaksanakan penataan alat peralatan komunikasi dan elektronika dengan pendekatan interoperabilitas.
Selain itu juga, perlunya melaksanakan modernisasi alat peralatan komunikasi dan elektronika yang mengutamakan produksi dalam negeri secara bertahap dan konsisten.
hal tersebut penting dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas yang diemban TNI.
"Saya harapkan tema tersebut dapat memacu semangat seluruh peserta Rakor Komlek," katanya.
Lebih lanjut Laksdya TNI Didit Herdiawan mengatakan bahwa, perkembangan teknologi elektronika memberi dampak pesatnya perkembangan teknologi informatika dan komunikasi.
Akibatnya akan berpengaruh pada teknologi militer yang meliputi teknologi persenjataan, teknologi informasi, dan komunikasi serta sarana mobilitas sebagai peralatan untuk melaksanakan peperangan.
Lanjut dia, perkembangan teknologi mendorong perubahan doktrin peperangan, dari perang konvensional menjadi perang modern atau perang asimetris.
Laksdya TNI Didit mengatakan, dalam suatu operasi TNI diperlukan interoperability Komlek untuk terlaksananya komunikasi antara simpul-simpul yang dikehendaki dari satuan jajaran TNI.
Hal tersebut guna mewujudkan sebuah sistem Komando dan Pengendalian (Siskodal) yang handal.
"Saya menyadari dan memahami bahwa Komlek mengambil peran penting dalam setiap pelaksanaan operasi dan latihan serta tugas-tugas lain yang diemban TNI," ucapnya.
Kata dia, keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai seluruh jajaran Komlek TNI dalam mendukung pencapaian tugas-tugas TNI agar terus ditingkatkan.
"Senantiasa mencari terobosan-terobosan untuk mengoptimalkan serta mengatasi kendala yang ada dalam penyelenggaraan dukungan Komlek TNI," kata Kasum TNI.