Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Tak Latah Ikut Jejak Golkar Dukung Pemerintah

Dirinya menegaskan bahwa Demokrat akan tetap menjadi partai penyeimbang.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Demokrat Tak Latah Ikut Jejak Golkar Dukung Pemerintah
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf (kanan) memaparkan pandangannya saat menjadi pembicara dalam Dialog Rakyat Untuk Bangsa: Jalan Lurus Demokrasi, di Hotel Jayakarta, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (4/3/2014). Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Jawa Barat ini mengatakan, dalam menjalankan politik itu harus menggunakan etika, karena dengan beretika dan santun selain untuk pencitraan juga untuk pembelajaran kepada masyarakat. Serta jangan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan politiknya, seperti melakukan black campaign dan money politics. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan partainya tidak latah untuk mengikuti Golkar yang deklarasi menyatakan dukungan kepada pemerintah.

Dirinya menegaskan bahwa Demokrat akan tetap menjadi partai penyeimbang.

‎"Kita tetap menjadi penyeimbang. Kita tidak memihak suatu blok," kata Dede di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Ketua Komisi IX DPR RI itu menuturkan, ‎daripada pusing memikirkan dukung atau tidak mendukung pemerintah, partainya lebih baik fokus pada Pemilu 2019.

Menurutnya, daripada memusingkan soal masuk ke pemerintahan, lebih baik fokus memperbaiki perolehan suara.

"Kita fokus pada (Pemilu) 2019, bukan kekuasaan. Kita fokus memperbaiki suara partai dengan memperbaiki jaringan-jaringan dan juga kinerja," ujarnya.

Masih kata Dede, target Demokrat pada Pemilu maupun Pilpres 2019 sudah jelas untuk dapatkan kemenangan. Untuk itu, Demokrat tidak akan memusingkan saat‎ ini untuk menjadi bagian dari kekuasaan.

Berita Rekomendasi

"‎Demokrat tetap fokus ke sana, pemenangan Pemilu dan Pilpres 2019. Kita tidak dipaksa untuk mendapatkan jatah menteri saat ini," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas