Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahmad Doli Duga Keinginan Ical Perkuat Wantim Golkar Untuk Langgengkan Kekuasaan

"Patut diduga bahwa ARB (Aburizal Bakrie) masih tetap ingin melanggengkan kekuasaan oligarkhinya di Partai Golkar,"

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ahmad Doli Duga Keinginan Ical Perkuat Wantim Golkar Untuk Langgengkan Kekuasaan
Tribunnews.com/ Amriyono Prakoso
Ahmad Doli Kurnia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Muda Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengkritisi adanya keinginan Aburizal Bakrie yang meminta agar Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai untuk diperkuat posisi dan kewenangannya.

Menurutnya, jika benar hal tersebut terlaksana, maka partai Golkar tidak ubahnya seperti perusahaan profit oriented.

"Patut diduga bahwa ARB (Aburizal Bakrie) masih tetap ingin melanggengkan kekuasaan oligarkhinya di Partai Golkar," Kata Ahmad Doli di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Ahmad Doli mengibaratkannya dengan sebuah posisi di perusahaan.

"Kalau itu yang terjadi maka partai ini sudah dianggap sebagai perusahaan di mana owner setelah tidak lagi di eksekutif maka bergeser ke komisaris," imbuh dia

Dia mengatakan, Ical panggilan akrab Aburizal Bakrie lupa bahwa partai Golkar punya banyak orang atau milik semua warga Partai Golkar.

Berita Rekomendasi

Jika Ical melakukan hal itu, maka ada upaya mengeredilkan partai serta menggeser partai Golkar yang sudah inklusif dan terbuka menjadi partai kharismatik bahkan partai kultus individu.

Hal tersebut bukanlah jiwa dari partai Golkar yang sesungguhnya.

Menurut Doli, seharusnya Ketua Dewan Pertimbangan juga diisi dengan kriteria yang juga ideal sama seperti kader memilih Ketua Umum.

Dewan pertimbangan harusnya diisi tokoh partai yang punya dedikasi, loyalitas, pengalaman dan sejarah yang cukup panjang selama perjalanan partai.

"Dia juga memiliki integritas, kearifan, kebijaksanaan, ketokohan serta jaringan yang diakui dan luas. Tokoh itu juga telah memiliki kontribusi dan prestasi yang positif, serta bebas dari kepentingan apapun selain kepentingan partai, bangsa, dan negara," ungkapnya.

Sehingga posisi dewan pertimbangan bukan untuk orang-orang yang tidak punya prestasi atau malah justru membawa partai dalam kekalahan dan menuju kehancuran.

Apalagi, lanjut Doli, posisi dewan pertimbangan semata untuk kepentingan dan melanggengkan kekuasaan serta bisnis individu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas