PPP Tak Yakin Ikut Pilkada, Lulung Terancam Batal Jadi Calon Gubernur
konflik dualisme kepengurusan PPP hingga kini belum berakhir.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PPP Syaifullah Tamliha pesimis partainya bisa ikut serta dalam Pilkada DKI Jakarta.
Pasalnya, konflik dualisme kepengurusan PPP hingga kini belum berakhir.
"PPP masih berkutat pada seputar bagaimana terjadinya islah partai. Masih jauh dari harapan. Kemungkinan PPP terancam tidak bisa mencalonkan orang pada 2017. Kalau Golkar kan sudah menuju ke sana walaupun pahit, PPP kan belum," kata Tamliha di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Bila PPP dapat bertarung di PPP, Tamliha menuturkan partainya akan melihat kapabilitas dan integritas seseorang.
Meskipun, Anggota Komisi I DPR itu mengakui Lulung Lunggana memiliki ketiga hal yang menjadi syarat calon gubernur.
Tetapi, Tamliha menilai Lulung lebih baik tetap duduk sebagai wakil rakyat di DPRD DKI sehingga dapat mengawasi kinerja Gubernur.
"Kalau menurut saya Lulung berkonsentrasi di DPR, karena dia suka berantem sama Gubernur. Kan bagus ada check and balance, yang satu tidak bisa korup yang satu tidak bisa korup. Cocok di DPRD dia," katanya.