Kronologi Penganiayaan Dita Versi Tenaga Ahli Masinton
"Dita minta dijemput oleh saya ke Camden Bar di Jalan Cikini II Menteng, penjelasan Dita ke saya via telepon minta dijemput karena kondisinya mabuk be
Penulis: Adi Suhendi
Ternyata, Dita menelpon staf ahlinya meminta dijemput di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Sedangkan mobil Dita berada di Kantor NasDem.
"Lagi mabuk berat. Karena sudah malam saya antarkan saja. Datang, jalan sudah dipapah," imbuh Masinton.
Dita duduk di depan, sedangkan Masinton duduk dibelakang saat itu.
Ia menceritakan Dita berteriak histeris saat di mobilnya.
Saat melintas di Jalan Matraman, Dita sempat muntah.
"Sekitaran Jalan Otista, mobil oleng ke kiri, setir ditarik sama dia, ngerem, mendadak, tanganya ditepis terpental kena wajahnya. Dia turun teriak-teriak," imbuhnya.
Sempat ke Polsek Jatinegara
Anggota Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Jatinegara, Jakarta Timur mengaku, pihaknya mendapatkan laporan dari Dita Aditia Ismawati pada Jumat (22/1/2016) dinihari.
"Korban memang datang, tapi belum buat laporan. Kami arahkan untuk visum lebih dulu," kata seorang petugas kepolisian Polsek Jatinegara, Minggu (31/1/2016).
Menurut polisi tersebut, Dita diminta datang keesokan harinya, Sabtu 23 Januari 2016, namun korban tak kunjung datang kembali.
"Jadi kami belum punya data apa-apa di Polsek," katanya.
Dari kronologis versi Dita, dirinya memang sempat melapor ke Polsek Jatinegara, setelah dipukul hingga mengalami luka pada bagian mata sebelah kanan.
"Saya diturunkan di pinggir jalan dekat rumah dan Pak Husni (sopir Masinton), menyerahkan kunci mobil saya yang sudah diantar ke rumah. Sambil saya bilang 'Pak Husni saya ditonjok bos dua kali, tolong pak'," kata Dita.
Dirinya lantas turun dari mobil Toyota Fortuner milik anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebuah taksi lalu membawanya ke Polsek Jatinegara.
"Saya diminta untuk visum et repertum ke RSUD Budi Asih. Setelah visum di RSUD Budi Asih sekitar pkl 00.20-01.30 WIB, saya didampingi kembali ke Polsek Jatinegara. Di Polsek Jatinegara saya disarankan untuk istirahat sebelum buat BAP oleh penyidik dan diminta kembali lapor hari Sabtu pukul 09.00," kata Dita.
Namun dia harus menjalani rawat inap di RS Mata Aini, Jakarta Selatan hingga hari Minggu 24 Januari.
"Ibu saya juga pernah mendapat ancaman jika laporan saya tidak dicabut atau ini menjadi ramai saya akan celaka," kata Dita.
Setelah hadir dalam rapat di DPW NasDem Jakarta, dirinya memberanikan diri untuk membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri pada Sabtu (30/1/2016) malam.