Poros Muda Golkar Meminta Penyelenggara Munas Golkar Harus Netral
Meski demikian, tidak berarti konflik Partai Golkar serta merta sudah selesai.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga menyambut baik inisiatif Aburizal Bakrie (Ical) menggelar rapat harian perdana Partai Golkar pasca-konflik, dimana rapat tersebut di hadiri oleh kedua kubu yang berkonflik selama ini.
Meski demikian, tidak berarti konflik Partai Golkar serta merta sudah selesai.
"Poros Muda Partai Golkar berpandangan. Ada dua tahap lagi yang perlu dilalui Partai Golkar untuk mengakhiri konflik partai secara menyeluruh menjelang Musyawarah Nasional yang rencananya akan digelar sekitar bulan April atau Mei mendatang," kata Andi melalui pesan singkatnya, Kamis (4/2/2016).
Tahap pertama, kata Andi, soal komposisi kepanitiaan dan yang kedua adalah verifikasi kepesertaan Munas.
Menurutnya, jika dua tahap itu dilewati dengan baik, maka pihaknyameyakini bahwa Munas akan berjalan dengan baik dan lancar.
"Poros Muda Partai Golkar berpendapat bahwa penyelenggara Munas Partai Golkar haruslah dipimpin oleh figur-figur yang netral dan bukan orang yang bermasalah. Bukan juga orang-orang yang malah menjadi alat untuk kepentingan calon-calon tertentu," tuturnya.
Poros Muda Partai Golkar lanjut Andi, perlu menegaskan bahwa, pihaknya belum mengantongi nama calon yang akan menempati kursi nomor satu di Partai Golkar. Bagi Poros Muda, katanya yang terpenting adalah menyelesaikan terlebih dahulu kedua hal yang disebutkan tadi.
"Poros Muda Partai Golkar Berpandangan bahwa, pada prinsipnya, jika prosesnya baik maka hasilnya pun pasti baik. Poros Muda Partai Golkar hanya berharap Munas Partai Golkar kedepan dapat melahirkan Golkar baru yang bersih dan merakyat sehingga bisa menjadi harapan bagi rakyat Indonesia," ujarnya.