Fadli Zon Sebut Indonesia Hadapi Ancaman Deindustrialisasi
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan, keluarnya beberapa perusahaan besar dari Indonesia semakin menguatkan ancaman deindustrialisasi.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan, keluarnya beberapa perusahaan besar dari Indonesia semakin menguatkan ancaman deindustrialisasi.
Fadli menekankan bahwa jika tahun ini terjadi kembali perlambatan ekonomi seperti yang terjadi di tahun 2015, maka ancaman PHK akan semakin besar.
"Potret PHK 2015 menjadi catatan penting. Pada Januari-September 2015 terjadi peningkatan PHK sebesar 43.085," kata Fadli melalui pesan singkatnya, Jumat (5/2/2016).
Keluarnya tiga perusahaan asing, yakni Ford, Toshiba, dan Panasonic, dari Indonesia menurut Fadli menandakan ancaman deindustrialisasi semakin nyata.
Efek turunannya pasti kepada hilangnya lapangan kerja yang selama ini sudah menyerap tenaga kerja Indonesia.
"Sementara untuk membuka lapangan kerja baru, membutuhkan waktu yang tidak sebentar," ujarnya.
Menurut Fadli, sebab rasional yang paling dekat atas keluarnya perusahaan asing dari Indonesia ialah tingginya tingkat persaingan dalam memperebutkan pasar Indonesia.
Namun, satu hal yang tidak bisa terbantahkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat Indonesia.
Faktor lain yang juga penting dipertimbangkan adalah faktor regulasi atas kepercayaan investor di Indonesia.
Misal kita lihat hasil kajian Kamar Dagang Eropa, tingkat kepercayaan investor dan pebisnis Eropa untuk berinvestasi di Indonesia, dari 71 persen pada 2014 lalu, menjadi 50 persen pada Januari 2016.
"Kebanyakan mereka tidak yakin atas paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah," katanya.