Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nantinya Warga Miskin Tidak Perlu Macam-macam Kartu Untuk Dapat Bantuan

Diharapkan, nantinya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIP) dapat mengacu pada data yang sama, yang terintegrasi dengan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Nantinya Warga Miskin Tidak Perlu Macam-macam Kartu Untuk Dapat Bantuan
Nurmulia Rekso P/TRIBUNnews.com
(Dari kiri ke kanan), Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. 

Laporan Wartawan TRIBUNNews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mengacu pada data tunggal untuk mengaplikasikan semua program pemerintah untuk rakyat miskin.

Lewat hal tersebut, Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, (Menko PMK), Puan Maharani, memastikan tidak akan ada lagi tumpang tindih data.

"Tidak ada lagi data-data yang tumpang tindih ataupun tidak valid, dan yang berhak menerima tidak berhak menerima," ujar Puan kepada wartawan, usai menghadiri rapat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) , di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016).

Semua kementerian dan lembaga yang memiliki kepentingan terhadap data rakyat miskin, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial, akan mensinergikan data mereka di bawah TNP2K.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla itu, Puan mengatakan, wakil presiden menginstruksikan data terpadu itu juga harus mudah diakses.

Satu di antara bentuk kemudahan akses tersebut adalah berkurangnya penggunaan sejumlah kartu seperti yang saat ini diterapkan.

Berita Rekomendasi

Diharapkan, nantinya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIP) dapat mengacu pada data yang sama, yang terintegrasi dengan sistem e-KTP.

"Sehingga kalaupun mereka tidak membawa kartu-kartu tersebut ketinggalan atau hilang, dengan satu sistem mereka tetap menggunakan manfaatnya," ujar Puan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa selama ini program pemerintah, sudah mengacu pada data yang sama, yang bersumber dari data BPS.

Namun pemutakhiran datanya, tidak dilakukan secara terintegrasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas