RJ Lino: Jika Saya Dipenjara Atas Keputusan Itu, Saya Akan Berjalan dengan Muka Tegak
Ia berharap tidak ada lagi pihak yang merusak dan mengobok-obok perusahaan negara yang dinilai berpotensi besar membangun bangsa
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Abdul Qodir/TRIBUNnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Dirut PT Pelindo II, Richard Joost Lino mengatakan secara pribadi ia siap menghadapi proses hukum di Bareskrim Polri, KPK, dan proses politik di DPR.
Bahkan, ia mengaku sudah siap jika suatu hari ditahan oleh pihak KPK atau pun Bareskrim Polri.
Namun, ia meminta upaya ketiga pihak tersebut maupun pihak lain adalah tidak dalam rangka merusak organisasi dan visi anak muda PT Pelindo II untuk membangun Indonesia.
Ucapan Lino itu merujuk pada tulisan pegawai muda PT Pelindo II yang membuatnya tak kuasa menangis. (BACA: RJ Lino Teteskan Air Mata Baca Curhatan Pegawai Muda PT Pelindo II yang Hilang Mimpi)
"Saya selama 6,5 tahun di Pelindo, saya kirim 170 anak muda ambil master ke luar negeri, 70 setingkat manager jadi hampir 250 orang yang kita dikirim ke luar negeri. Jadi, mereka pergi dengan mimpi-mimpi bikin maritim satu indonesia," kata Lino.
"Tapi, hari ini, saya baca artikel tadi sampai saya keluar air mata. Saya sedih sekali. Mimpi yang mereka pikir itu is gone," sambungnya.
Lino mengaku merasa sedih sekaligus berhutang kepada pegawai PT Pelindo II yang sekola S2 ke luar negeri.
Sebab, dirinya lah orang yang mengajak mereka bergabung ke PT Pelindo saat masih menempuh pendidikan S1 di sejumlah kampus ternama di Indonesia.
"Waktu itu saya yang datang ke univesitas-universitas, ajak ayo masuk ke Pelindo II, itu karena saat itu tidak ada yang mau masuk," kisahnya.
"Waktu 2009, nggak ada orang yang tahu PT Pelindo II. Nggak ada anak muda ITB yang mau masuk ke PT Plindo II. Tapi, saya ke sana dan kampanye, ayo gabung, nanti kalian sekolah ke luar negeri bangun Indonesia. Tapi, hari ini saya sedih baca artikel itu, so sad," sambungnya.
Lino meminta semua pihak, mulai pemerintahan Jokowi-JK dan DPR RI, untuk menolong PT Pelindo II.
Ia berharap tidak ada lagi pihak yang merusak dan mengobok-obok perusahaan negara yang dinilai berpotensi besar membangun bangsa Indonesia itu.
"Saya hanya mau bilang, tolong bantu mereka. Kalau toh saya sampai one day (suatu saat) dipenjara karena keputusan saya begitu, saya akan berjalan dengan muka tegak karena saya bangga banyak bisa membantu, di Sumatera dan Kalimantan, di mana ongkos turun begitu banyak,".
"Saya kalau dihukum negeri ini karena masalah ini, saya terima dengan muka tegak," sambungnya.