Ade Komaruddin Sudah Bicara dengan Ical soal Calon Ketua Umum Golkar
Wakil Ketua Umum Golkar Ade Komaruddin angkat bicara mengenai pernyataan Politikus Golkar Ridwan Bae
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Golkar Ade Komaruddin angkat bicara mengenai pernyataan Politikus Golkar Ridwan Bae.
Ridwan yang menjabat Ketua Paguyuban DPD I Golkar, meminta Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin, untuk mundur dari jabatan Ketua DPR bila maju sebagai kandidat ketua umum Golkar.
"Saya duga pasti teman-teman tanya soal itu. Jadi, malam tadi saya jam berapa gitu, saya ditelepon Ketua Umum Partai Golkar ARB (Aburizal Bakrie). Beliau mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan beberapa orang yang terkait isu tersebut dan mengembangkan itu. Dan ternyata mereka tidak benar mengatakan menyampaikan hal seperti itu," kata Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin, di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (7/2/2016).
Akom lalu menceritakan saat rapat penentuan calon Ketua DPR dari Golkar, diputuskan dirinya tidak boleh menginisiasi Munas. Hal itu dituangkan dalam pakta integritas yang ditandatanganinya.
"Dan, pada saat itu saya mengatakan bahwa saya siap. Saya ini keluarga indonesia, saya menjalani nilai-nilai keluarga indonesia. Jadi, saya selalu hormat keputusan bersama. Terlebih-lebih pemimpinnya lebih senior, dan lebih berpengalaman dari saya. Saya hormati keputusan bersama," kata Akom.
Untuk itu, Ade menghormati keputusan tersebut dengan tidak melakukan inisiasi Munas. Apalagi, kata Ade, dirinya merupakan Ketua Umum SOKSI, ormas pendiri Partai Golkar. Ketika ditanyakan maksud tidak menginisiasi munas bukan berarti tidak maju dalam Munas, Akom membenarkannya. "Persis," ujarnya.
Namun, Akom belum mengungkap secara pasti kesiapannya maju dalam Munas Golkar. "Saya belum pernah mengatakan akan maju, dan mengatakan tidak. Sudah. Saya masih pada posisi itu," imbuh Ketua DPR itu.
Sebelumnya, DPD Golkar seluruh Indonesia membuat pernyataan sikap terkait wacana akan majunya Ade Komaruddin maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. Jika pria yang akrab disapa Akom itu ingin maju sebagai Ketua Umum Golkar, hendaknya melepaskan jabatan Ketua DPR.
"Itu berangkat dari pernyataan dia (Akom) sendiri. Artinya jika maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, maka harus mundur sebagai ketua DPR. Itu harapan DPD I," kata Ketua Paguyuban DPD I Golkar, Ridwan Bae saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2016).
Menurut Ridwan, pernyataan di atas merupakan hasil keputusan DPD I seluruh Indonesia yang menggelar pertemuan di Nusa Tenggara Barat. Keberadaan DPD I di NTB sekaligus menghadiri pelantikan Ketua DPD I Golkar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.