Menteri Yuddy Anggap Istana Negara Boros Listrik
Teguran juga pernah dilakukannya kepada beberapa petugas di Istana Negara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi kembali mengingatkan agar instansi mengontrol efisiensi penggunaan listrik di kantornya.
Tak terkecuali masalah suhu pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC).
Ia mengeluhkan masih ada beberapa instansi pemerintah yang menyetel pendingin ruangannya pada suhu 10 derajat celcius.
Teguran juga pernah dilakukannya kepada beberapa petugas di Istana Negara.
"Saya juga pernah menegur petugas-petugas di Istana Negara. AC-nya sangat dingin. Padahal kita enggak perlu sedingin itu yang penting cukup sejuk 24 derajat," kata Yuddy di Kantor Kemenpan RB, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/2/2016).
Efisiensi penggunaan anggaran dan sarana prasarana kerja di lingkungan instansi pemerintah lebih lanjut diatur dalam Surat Edaran Menpan Nomor 10 Tahun 2014.
Salah satu poinnya memerintahkan agar instansi-instansi pemerintah efisien dalam mempergunakan listrik.
Yuddy menambahkan, ke depannya instansi-instansi harus mulai memikirkan untjk menggunakan sensor cahaya di gedung-gedungnya.
Sehingga pada ukuran cahaya tertentu, lampu akan otomatis mati. Begitu pula jika cahaya kurang, maka akan menyala secara otomatis.
Bagi instansi-instansi pemerintah yang sedang menyiapkan renovasi gedungnya, lanjut Yuddy, diharapkan mengedepankan konsep green and smart building.
"Mungkin mahal, tapi puluhan tahun yang akan datang efisiensinya akan terasa sangat tinggi," kata Yuddy.
Yuddy menuturkan, penghematan dari implementasi kebijakan tersebut sudah sangat jelas terlihat.
Pada enam bulan sejak SE tersebut diterbitkan pada November 2014 saja, penghematan uang negara sudah mencapai Rp 5,3 triliun. Sehingga ia berharap, saat ini penghematan yang dihasilkan jauh lebih besar lagi.
Penulis: Nabilla Tashandra
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.