Isu Politik Uang, Calon Ketua Umum Golkar: Saya Tak Berduit dan Merendahkan Diri
Mahyudin, salah satu calon ketua umum Partai Golkar, mengaku tak berduit untuk lancarkan politik uang.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Mahyudin mengaku tidak mengetahui calon ketua umum yang disebut Nurdin Halid.
Mahyudin merupakan salah satu calon ketua umum Golkar yang telah mendeklarasikan diri.
Nurdin menyebut ada bakal calon ketua umum yang menjanjikan uang 10ribu Dollar Singapura untuk mendapatkan surat dukungan.
"Sebaiknya kalau masih isu jangan dibawa ke ranah publik. Harusnya jadi catatan dan diselidiki secara hukum. Kalau di Golkar kan banyak pejabat, kalau dia dikasih apakah masuk gratifikasi," kata Mahyudin ketika dikonfirmasi, Kamis (18/2/2016).
Mahyudin pun meminta semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah. Wakil Ketua MPR itu juga berharap politik transaksional tidak terjadi dalam penyelenggaraan Munas.
Mengenai kesiapannya maju dalam arena Munas, Mahyudin mengaku tidak mengedepankan dana tetapi menjual pikiran, konsep, visi dan misi kepada kader untuk mengangkat kembali Partai Golkar.
"Saya tidak punya duit kalau seperti itu. Saya tidak harus merendahkan diri saya seperti itu," katanya.
Mahyudin juga mengaku mendengar adanya pertemuan pengurus DPD Golkar tingkat I di kediaman Nurdin Halid. Ia memastikan pertemuan itu bukanlah bagian dari kegiatan partai.
"Bukan DPP. Mereka membuat kesepakatan di internal mereka, bukan produk hukum partai. dan saya kira enggak perlu ditanggapi serius," ujar Mahyudin.