Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Tiga Kutub Utama yang Bersaing Memperebutkan Calon Ketua Umum Golkar

"Nantinya akan muncul tiga calon yang berasal dari masing-masing kutub tersebut," kata Hajriyanto.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Tiga Kutub Utama yang Bersaing Memperebutkan Calon Ketua Umum Golkar
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Poltikus Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari menanggapi sikap pemerintah atas munas yang digelar dua kubu Partai Golkar di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (16/12/2014). Ia berharap kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono untuk segera melakukan rekonsiliasi. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Partai Golkar Hajriyanto Thohari memprediksi perebutan calon ketua umum Golkar akan terpolarisasi menjadi tiga kutub.

Pertama, mereka yang dekat dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Kedua, mereka yang semula dekat dan sekarang mengambil jarak dan ketiga, mereka yang dari awal sudah berjarak dengan Ketum Golkar saat ini.

"Nantinya akan muncul tiga calon yang berasal dari masing-masing kutub tersebut," kata Hajriyanto saat dihubungi, Rabu (24/2/2016).

Namun, Hajri enggan membeberkan siapa saja calon yang mewakili masing-masing kutub tersebut. "Sekarang belum terlihat karena masih melakukan pendekatan dengan pemilik suara di DPD I dan DPD II,"sebut dia.

Begitu juga dengan peluang Ketua DPD II Golkar Tangerang Ahmad Zaki Iskandar sebagai caketum Golkar masih belum bisa ditebak. Tokoh muda yang juga Bupati Tangerang itu sendiri sudah menyatakan siap maju menjadi calon Ketum Golkar. "Jadi masih terpolarisasi ketiga kutub tersebut. Mereka akan mengerucut dengan sendirinya nantinya," ungkap Hajri.

Apalagi, pimpinan DPD I dan DPD II sangat welcome dengan kedatangan seluruh caketum dan tidak ada satupun yang menutup diri. "Jadi segala sesuatunya masih memungkinkan," tandasnya.

Soal usulan Zaki Iskandar agar calon yang kalah tidak melakukan gugatan, mantan Ketua MPR ini mengatakan masih sangat tergantung dengan kinerja panitia pemilihan dan penyelenggara musyawarah nasional luar biasa (munaslub). "Jadi panitia harus menyelenggarakan munas dengan berkualitas," harap dia.

Berita Rekomendasi

Berkualitas yang dimaksud, kata Hajri adalah dengan menjauhi money politic. Terlebih, Ketum Golkar Ical sudah mengirim surat ke KPK, PPATK dan juga polisi untuk mengawasi jalannya munaslub agar berjalan dengan transparan da tidak ada money politic.

Selain itu, calon yang bertarung harus melakukan uji publik dengan cara debat publik di depan DPD I dan DPD II dengan adil. Juga tampil di depan TV untuk menjelaskan program-program caketum yang bersangkutan dan juga program partai. Selama panitia menyelenggarakan munaslub secara berkualitas, kata Hajri, dipastikan tidak akan ada gugat menggugat dari calon yang kalah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas