Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Marwan: 6 Persen Penggunaan Dana Desa Tak Sesuai Arah Pembangunan, Tapi Bukan Dikorupsi

"Tapi hanya salah informasi, misalnya untuk membangun jalan desa tapi dipakai membangun kantor desa atau pun bangun rumah ibadah. Itu saja, selebihnya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Menteri Marwan:  6 Persen Penggunaan Dana Desa Tak Sesuai Arah Pembangunan, Tapi Bukan Dikorupsi
ist
Marwan Jafar 

Selain itu, ada juga desa-desa yang telah membentuk Usaha Bersama Komunitas (UBK) memproduksi berbagai kebutuhan masyarakat untuk dipasarkan.

Ada UBK sabun, shampo, dan deterjen di Purwakarta, UBK sosis ayam di Kalimantan Barat.

"Produk desa dari UBK ini tak kalah dengan prpduk perusahaan besar. Kalau bicara Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), ini jadi modal desa untuk bersaing," jelas Menteri Marwan.

Sebagaimana diketahui, sudah 73 tahun Indonesia merdeka, baru kali ini pemerintah memosisikan desa sebagai fokus utama pembangunan.

Pemberian Dana Desa langsung dari APBN untuk dikelola masyarakat desa salah suatu bukti kongkrit bahwa Pemerintahan Jokowi menjalankan janjinya untuk membangun dari pinggiran dan desa-desa.

Tahun ini, Dana Desa dinaikkan jumlahnya menjadi Rp46,9 triliun, atau dua kali lipat lebih besar dibanding 2015 sebesar Rp20,7 triliun.

Artinya, setiap desa akan mengelola uang secara mandiri sebesar Rp500-800 juta.

Berita Rekomendasi

Bahkan, pemerintahan Jokowi sudah membuat rancangan, tahun 2017 Dana Desa dinaikkan lagi menjadi Rp 81,1 triliun sehingga masyarakat desa sudah bisa mengelola Dana Desa lebih dari Rp 1 miliar per desa.

"Belum lagi ada Alokasi Dana Desa (ADD) yang besarannya 10 persen dari APBD kabupaten/kota. Sudah jelas dan sangat nyata betapa pemerintahan Jokowi-JK memberikan perhatian penuh kepada desa," ujarnya.

Menurutnya, dana Desa juga terbukti mampu menghidupkan geliat perekonomian desa sehingga punya daya tahan terhadap krisis.

Ketika banyak pihak memprediksi masyarakat desa akan kelimpungan ketika terjadi krisis ekonomi global, maupun adanya kenaikan harga BBM tahun 2015, ternyata masyarakat desa tetap punya daya tahan.

Hal ini antara lain karena Dana Desa bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan yang bersipat padat karya.

Dana Desa digunakan membangun infrastruktur desa seperti jalan desa, irigasi, sanitasi, jalan usaha tani, embug, dan proyek infrastruktur desa lainnya.

Kemudian pembangunan sepenuhnya memaksimalkan potensi desa.

Tenaga kerjanya masyarakat desa setempat, bahan baku dari desa setempat, peralatannya juga dari desa, sehingga Dana Desa benar-benar berputar di desa.

"Dana Desa ini benar-benar cash for work dan dirasakan masyarakat dengan program yang sepenuhnya ada di desa," kata Marwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas