Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Astronom Ini Ceritakan Pengalaman Amati Dua Kali Gerhana Matahari Total

Selama hidupnya, Cecep pernah melihat gerhana matahari total yang berlangsung pada 1983 dan 1988.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Astronom Ini Ceritakan Pengalaman Amati Dua Kali Gerhana Matahari Total
Valdy Arief/Tribunnews.com
Cecep Nurwendaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astronom dari Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta, Cecep Nurwendaya menceritakan pengalamannya melihat dua fenomena gerhana matahari total di Indonesia.

Selama hidupnya, Cecep pernah melihat gerhana matahari total yang berlangsung pada 1983 dan 1988.

Ketika fenomena alam itu berlangsung pada 17 Juni 1988, Cecep masih bekerja di Pusat Observatorium Boscha, Lembang, Jawa Barat.

Peristiwa yang berlangsung selama sekitar lima menit itu pada sekitar 11.30 WIB, Cecep mengamatinya di Lapangan Migas Cepu, Jawa Tengah.

"Situasi gerhana saat 1983, seperti waktu hendak magrib. Planet-planet seperti Venus dan Mars terlihat seperti bintang," kata Cecep di Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Cecep juga mengingat saat peristiwa tersebut berlangsung, beberapa binatang malam yang tertipu fenomena alam kembali beraktivitas.

"Waktu itu, kelelawar keluar dan jangkrik mulai berbunyi," kata Cecep.

BERITA REKOMENDASI

Namun, ada satu hal yang tidak bisa dilupakan sekaligus disayangkan Cecep.

Masyarakat Indonesia yang saat itu tidak mendapat informasi secara tepat, malah menghindari kejadian yang menurut Astronom ini sangat indah.

"Saat itu banyak orang yang berhamburan ke luar karena melihat orang asing bersiap memantau gerhana, tapi ketika mulai gelap mereka malah bersembunyi di dalam rumah," katanya.

Beberapa astronom asing yang ikut melihat gerhana, tutur Cecep, melihat warga Indonesia seolah masih primitif.

Berselang sekitar lima tahun, 18 Maret 1988, gerhana matahari total kembali terjadi di Indonesia. Sebagai astronom, Cecep kembali mengamatinya.

Pada gerhana matahari kali keduanya, Cecep mengamatinya di Palembang, Sumatera Selatan.

Saat itu, situasi yang telah berbeda. Masyarakat Indonesia sudah tidak takut lagi menikmati gerhana matahari total.

"Tahun 1988, sudah mulai banyak orang yang menikmati berlangsungnya gerhana matahari," kata Cecep.

Pada gerhana matahari total 2016, Cecep berada di Jakarta. Karena itu dia hanya bisa mengamati gerhana matahari parsial yang melintasi Ibukota Indonesia.

Namun, teknologi yang telah berkembang memungkinkan Cecep mengamati daerah yang terdampak gerhana secara total melalui siaran live streaming.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas