Gerhana Matahari, Warga Berbondong-bondong ke Planetarium TIM
Tua muda mereka terlihat sangat antusias untuk melihat gerhana yang hanya bisa dilihat puluhan tahun sekali itu
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Rabu (9/3/2016) subuh, warga ibukota dan sekitarnya rela bangun pagi untuk menyaksikan gerhana matahari langsung di Planetarium, TIM, Jakarta Pusat.
Meskipun hari ini merupakan hari libur nasional, dalam rangka peringatan Nyepi namun tidak menyurutkan niat warga untuk menyaksikan serta mendokumentasikan gerhana matahari.
Pantauan Tribunnews.com sejak pagi hari warga sudah mulai berbondong-bondong memasukin planetarium. Tua muda mereka terlihat sangat antusias untuk melihat gerhana yang hanya bisa dilihat puluhan tahun sekali itu.
Bahkan areal parkir di kawasan TIM sudah dipadati kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Sangking membludaknya warga, banyak pula kendaraan roda dua yang parkir di trotoar ataupun di pinggir jalan.
Terpisah, Kepala Bagian Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta , Eko Wahyu Wibowo, mengimbau masyarakat hati-hati dalam memilih kacamata untuk melihat gerhana matahari.
Menurut Eko, melihat ke arah matahari saat gerhana berlangsung dengan kacamata yang berkualitas rendah beresiko menimbulkan kebutaan sesaat.
"Sebaiknya saat melihat gerhana menggunakan yang berbahan black polymer, seperti yang kami bagikan besok," ungkap Eko Wahyo Wibowo di Pusat Planetarium dan Observatorium Jakarta.
Kacamata khusus untuk melihat gerhana berkualitas baik, jelas Eko, hanya dapat melihat matahari. Sedang objek lain tidak akan tampak melalui kacamata tersebut.
Alat sederhana untuk melihat fenomena alam itu, lensanya terbuat dari black polymer yang diimpor dari Amerika Serikat.