Bamsoet Anggap Serangan LHKPN Akom Hanya Peluru Hampa
Politikus Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai Ketua DPR Ade Komaruddin yang belum menyerahkan LHKPN
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai Ketua DPR Ade Komaruddin yang belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Bambang menilai Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin, kembali diserang kampanye hitam. Mulai dari isu perjanjian tidak akan maju sebagai caketum, gratifikasi pesawat pribadi hingga yg terakhir LHKPN.
"Modusnya pun sama. Saya menduga pelakunya adalah caketum yang stress. Tidak siap menang, tidak siap kalah. Sehingga memakai cara-cara kotor," kata Bambang melalui pesan singkat, Jumat (11/3/2016).
Sebagai mantan pimpinan Fraksi Partai Golkar Bambang mengaku mengtahui persis anggota yang belum menyerahkan LHKPN.
"Pertanyaannya kenapa hanya Akom yg disebut-sebut? Kita bisa cek kok di KPK. Saya saja yang sudah serahkan LHKPN dibilang belum. Parah! Sekali lagi. Beginilah kalau ada caketum yang stress, nembak pakai peluru hampa," ungkap Ketua Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin kembali dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Kamis (10/3/2016).
Kali ini, Ade dilaporkan lantaran belum menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Koordinator Koalisi Masyarakat untuk Parlemen Bersih, Kurniawan, apa yang dilakukan Ade merupakan hal yang serius.
Sebab, selama lima periode menjabat sebagai anggota Dewan, Ade baru sekali melaporkan harta kekayaannya.
"Beliau sebagai anggota DPR baru satu kali melaporkan harta kekayaannya tahun 2001," kata Kurniawan di Kompleks Parlemen, Kamis.
Kurniawan mengaku mendapatkan informasi itu setelah sebelumnya berkomunikasi dengan KPK. Selain Ade, anggota Dewan yang ia ingat belum menyerahkan LHKPN ialah Ahmadi Noor Supit dan Bambang Soesatyo.