Jadi Kepala BNPT, Tito Karnavian Punya Tugas Besar Tangkap Hidup-hidup Santoso Cs
Muradi melihat figur Tito Karnavian sebagai perwira yang ikut membidani Densus 88 Antiteror.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengangkatan Irjen Pol Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah langkah tepat untuk memperkuat esensi pemberantasan terorisme di Indonesia.
Menurut Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, belum tertangkapnya terduga gembong teroris Santoso menjadi pekerjaan rumah bagi Polri dan BNPT.
Karena itu, kata Muradi, langkah memutus mata rantai gerakan terorisme di Indonesia belum sepenuhnya dapat dilakukan.
Dia jelaskan, Santoso termasuk bagian dari peralihan generasi teror yang masih terhubung dengan jejaring lama terorisme dan dihormati para gembong terorisme dari generasi teroris yang lebih muda.
Oleh karena itu, imbuhnya, penting bagi Polri dan BNPT untuk segera menangkap hidup-hidup Santoso agar mata rantai antara generasi di organisasi terorisme di indonesia dapat terputus.
Lebih lanjut, Muradi melihat figur Tito Karnavian sebagai perwira yang ikut membidani Densus 88 Antiteror dan menyokong pembentukan BNPT dianggap memiliki kapasitas yang mumpuni.
Sebagai kepala BNPT, Tito nantinya memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang belum tuntas. Salah satu yang mengganjal adalah belum tertangkapnya Santoso yang dianggap sebagai mata rantai gerakan terorisme di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Oleh karena itu, penting untuk segera menangkap hidup-hidup Santoso agar mata rantai antara generasi di organisasi terorisme di Indonesia dapat terputus," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BNPT diserahkan kepada Irjen Tito Karnavian yang saat ini masih menjabat Kepala Polda Metro Jaya.
Jabatan Tito diisi oleh Irjen Moechgiarto yang sebelumnya menjabat Kepala Polda Jawa Barat.
Jabatan Moechgiarto yang lama diisi Irjen Jodie Rooseto yang sebelumnya menjabat Sekretaris Pimpinan Polri di Lembaga Pendidikan Kepolisian.
Ada pula posisi Kepala Polda Riau diisi oleh pejabat baru, yakni Brigjen (Pol) Suspriyanto.
Kepala Polri Badrodin mengatakan, rotasi tersebut telah dirancang sejak lama. Namun, dirinya baru menandatanganinya baru-baru ini.
"Sejak Februari itu dirancang, tapi baru saya tanda tangani sekarang," ujar Badrodin ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2016) malam.
Untuk jabatan di lingkungan Mabes Polri dan Kepala Polda akan dilantik oleh dirinya sendiri. Sementara untuk jabatan Kepala BNPT akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.