Politikus Golkar Sebut BNN Harus Fokus Pada Penikmat Narkoba
Jadi sebenarnya bukan soal keluarga ayah ibu atau adik kakak, yang penting apakah ada indikasi ke arah sana bagi keluarganya
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara mengenai pemeriksaan keluarga Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiadi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Diketahui, ayah Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya termasuk pihak yang akan diperiksa penyidik BNN.
"Kan suatu perbuatan pribadi harusnya fokus pada apa yang dilakukan secara pribadi, misalnya dia sebagai penikmat narkoba, ya yang bersangkutan lah yang diperiksa," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Namun, kata Ketua Komisi III DPR itu, bila keluarga tersebut diindikasikan penikmat narkoba maka aparat wajib membongkar jaringan tersebut.
"Jadi sebenarnya bukan soal keluarga ayah ibu atau adik kakak, yang penting apakah ada indikasi ke arah sana bagi keluarganya," katanya.
Ia pun menilai kasus yang menimpa Bupati Ogan Ilir menjadi pelajaran penting bagi partai politik dalam menentukan calon kepala daerah.
Selain melihat rekam jejak yang baik juga diharuskan bebas narkoba.
Bambang pun mengusulkan agar calon kepala daerah diuji bebas narkoba melalui tes rambut bukan urine.
Pasalnya, test rambut lebih valid membuktikan seseorang apakah pemakai narkoba atau tidak.
"Kalau tes urine sih itu mungkin bisa diakali, tapi kalau tes rambut yang lebih valid itu harus juga dilakukan. Jadi kalau kepala daerah itu salah satu syaratnya bisa diterima KPU itu harus ada tanda bebas narkoba dari rumah sakit yang terpercaya, minimal dari BNN yang diambil dari rambut, kalo rambut enggak bisa dihilangi, kalo urine bisa pakai air kelapa," ujarnya.