Presiden Jokowi Pakai Jurus Mabuk Jalankan Pemerintahan
Namun ia menilai jurus-jurus politiknya terkadang tidak linier.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Indo Barometer Mohammad Qodari menilai, Presiden Joko Widodo menggunakan jurus mabuk dalam menjalankan pemerintahan.
Qodari mengatakan, Presiden Jokowi boleh dibilang cerdik dalam berpolitik.
Namun ia menilai jurus-jurus politiknya terkadang tidak linier.
"Dia (Joko Widodo) cerdik secara politik, dia boleh kelihatan naif, tapi sebetulnya jurus-jurus politiknya itu tidak linier, dia pakai jurus mabok juga ini," kata Qodari saat diskusi yang digelar Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Qodari mengatakan pernyataannya tersebut juga diakui oleh sejumlah kalangan.
Bahkan ada yang menilai Presiden Jokowi tidak memiliki kemampuan dalam memimpin.
Hal itu, menurut Qodari sesuai dengan fakta yang ada, bahwa Presiden Jokowi tidak mampu mengatasi perdebatan antar menteri sehingga menciptakan kegaduhan.
Namun, lanjut Qodari, Presiden Jokowi telah melalui ujian politik yang keras selama kurang lebih 1,5 tahun.
"Kabinet yang terbentuk bukan kabinet yang diharapkan. Tapi pelan-pelan dia bisa memasukkan orang yang diharapkan, misal Luhut Pandjaitan (Menko Polhukam)," kata Qodari.
Menurut Qodari dalam sistem presidensial, Jokowi tidak akan pernah kuat, sebab Jokowi bukan dari ketua umum Partai Politik yang memiliki massa riil.
"Jokowi punya sentimen pribadi atau kondisi psikologis yang tidak akan pernah sepenuhnya 'independen' dia punya hutang politik," ujar Qodari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.