Faktor Kedekatan dengan Presiden Jangan Jadi Syarat
Jokowi sebaiknya memilih kapolri yang dapat membantu janjinya dalam Nawacita yaitu pemberantasan korupsi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan pensiun Juli 2016 mendatang. Bursa calon Kapolri pun mulai ramai diperbincangkan publik.
Siapa calon Kapolri yang layak meneruskan tongkat estafet Badrodin? Direktur Indonesia Parliamentary Center (IPC) Sulastio menilai syarat kedekatan dengan Calon Kapolri tidak relevan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) merekomendasikan Kapolri mendatang.
"Kapolri bertanggungjawab pada Presiden. Tapi bukan pembantu presiden. Sehingga syarat kedekatan jadi kurang relevan," tegas aktivis antikorupsi ini kepada Tribun, Minggu (20/3/2016).
Jokowi sebaiknya memilih kapolri yang dapat membantu janjinya dalam Nawacita yaitu pemberantasan korupsi.
"Kapolri akan menjadi simbol dan panutan seluruh insan Polri maka sangat diperlukan kecakapan dan latar belakang yang bersih," ucapnya.
Sejumlah jenderal bintang tiga polisi atau yang kini berpangkat Komjen Polisi atau sudah menyandang jenderal bintang tiga adalah Wakapolri Komjen Budi Gunawan, (Akpol 1983 dan baru akan pensiun 2017), Kalemdikpol Komjen Syafruddin (Akpol 1985 dan baru pensiun 2019) dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayu Seno (Akpol 1984 dan pensiun 2019).
Selain itu ada juga Irwasum Komjen Dwi Priyatno (Akpol 1982 dan pensiun 2017), Sestama Lemhanas, Komjen Suhardi Alius, (Akpol 1985 dan akan pensiun 2019), Kepala BNN, Komjen Budi Waseso (Akpol 1984 dan pensiun 2019) dan Kepala BNPT, Tito Karnavian yang baru dilantik Presiden (Akpol 1987 dan pensiun 2022).