Pegiat Antikorupsi: Kapolri Baru Harus Patuh dan Loyal pada Presiden
Saat ini ada sejumlah jenderal bintang tiga di institusi Bhayangkara yang bisa menjadi calon penerus tongkat estafet Badrodin.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Isu soal siapa calon pengganti Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti sudah mulai berembus sejak akhir 2015 meski Badrodin baru akan menjalani masa pensiun sebagai polisi aktif pada Juli 2016 mendatang.
Saat ini ada sejumlah jenderal bintang tiga di institusi Bhayangkara yang bisa menjadi calon penerus tongkat estafet Badrodin.
Bagi Pegiat antikorupsi, Kapolri yang baru haruslah taat dan patuh terhadap lembaga Kepresidenan dan loyal terhadap Presiden.
"Haruslah taat dan patuh terhadap lembaga Kepresidenan. Dan loyal terhadap Presiden," ujar Aktivis Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Demokrasi, Hendrik Rosdinar, kepada Tribun, Minggu (20/3/2016).
Selain itu pertimbangan Presiden Jojo Widodo (Jokowi) merekomendasikan calon kepada DPR untuk mengikuti seleksi, menurutnya, haruslah seseorang yang tidak mempunyai track record buruk.
"Apalagi terkait tindak pidana korupsi atau pelemahan agenda pemberantasan korupsi," jelasnya.
Kapolri baru juga kata dia, harus mempunyai visi dan agenda kongkrit untuk membersihkan institusi Polri dan meningkatkan integritas aparatnya.
Jenderal bintang tiga polisi atau yang kini berpangkat Komjen Pol saat ini adalah Wakapolri Komjen Budi Gunawan, (Akpol 1983 dan baru akan pensiun 2017), Kalemdikpol Komjen Syafruddin (Akpol 1985 dan baru pensiun 2019) dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayu Seno (Akpol 1984 dan pensiun 2019).
Kemudian Irwasum Komjen Dwi Priyatno (Akpol 1982 dan pensiun 2017), Sestama Lemhanas, Komjen Suhardi Alius, (Akpol 1985 dan akan pensiun 2019), Kepala BNN, Komjen Budi Waseso (Akpol 1984 dan pensiun 2019) dan Kepala BNPT, Tito Karnavian yang baru dilantik Presiden (Akpol 1987 dan pensiun 2022