Gerimis Iringi Upacara Militer 13 Prajurit TNI AD Korban Heli Jatuh di Poso
Gerimis mengiringi prosesi pemakaman 13 anggota TNI AD di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Selasa siang. Mereka adalah korban helikopter jatuh di Poso.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iring-iringan mobil jenazah yang membawa jasad anggota TNI AD tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Mereka merupakan korban musibah jatuhnya helikopter TNI AD di Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (20/3/2016) sore.
Pantauan Tribunnews.com, hujan gerimis mengiringi upacara militer melepas kepergian anggota TNI yang gugur dalam tugas. Tembakan salvo terdengar saat peti mati memasuki lokasi pemakaman. Upacara dimulai pukul 14.00 WIB, Selasa (22/3/2016).
Petugas upacara militer terdiri dari anggota TNI dan Polri. Pada upacara pertama dipimpin Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra.
Sebelumnya, hujan cukup deras mengguyur wilayah Kalibata, Jakarta Selatan. Hal itu membuat pelayat mencari tempat berteduh. Sekitar 30 menit hujan sedikit mereda.
Informasi Pusat Penerangan Markas Besar TNI menjelaskan, Danjen Kopassus akan menjadi inspektur upacara pemakaman secara militer bagi korban yang beragama Islam yaitu Brigjen anumerta Inf Heri Setiyadi, Letkol anumerta Inf Faqih, Mayor anumerta Ckm Dr. Yanto, Pratu anumerta Kiki, Mayor anumerta Cpn Agung, Kapten anumerta Cpn Wiradi, Lettu anumerta Cpn Tito, Sertu anumerta Karmin, Sertu anumerta Bagus, dan Prajurit Kepala anumerta Bangkit.
Sedangkan Danpuspenerbad akan memimpin upacara pemakaman korban yang beragama Nasrani yaitu Brigjen anumerta Inf Ontang R.P dan Kolonel anumerta Cpm Tedy Alex.
Pemakaman korban yang beragama Islam akan berlangsung terlebih dahulu dan disusul pemakaman korban yang beragama Nasrani 30 menit berselang. Kubur mereka sudah disiapkan di blok Z dan blok AA.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, 13 korban tersebut tewas setelah Helikopter TNI AD jenis Helly Bell 412 EP No HA-5171 yang tersambar petir, di atas perkebunan kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah.