Rusuh di Rutan Malabero, Bengkulu, Berawal Saat BNN Amankan Napi Gembong Narkoba
Kerusuhan tersebut terjadi usai BNNP Bengkulu mengambil tersangka seorang bandar narkoba bernama Pakcik.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi menjelaskan, insiden kerusuhan di Rutan Malabero, Bengkulu, bermula dari pengembangan kasus sindikat narkoba yang dikendalikan di balik jeruji.
Menurutnya, informasi pemicu kerusuhan tersebut didapatkan usai BNNP Bengkulu mengambil tersangka seorang bandar narkoba bernama Pakcik yang diduga otak pengendali sindikat dari LP Bentiring Bengkulu.
Slamet menjelaskan, awalnya tim sekitar pukul 19.00 WIB, melaksanakan pengembangan ke Rutan Malabero, dan berkumpul di rumah dinas Kepala Rutan. Rencananya, mereka akan mengambil tahanan yang diduga pengendali rutan bernama Edison Irawan alias Aseng yang berada di kamar empat.
"Saat berhasil diambil dan dibawa ke mako BNNP, setelah itu terjadi kerusuhan berawal dari para napi kamar empat hingga terjadi pengrusakan pintu kamar dijebol," kata Slamet saat dihubungi, Minggu (27/3/2016).
Selanjutnya, tahanan di lainnya mengikuti hingga terjadi situasi perlawanan para napi yang berjumlah 258 orang. Alhasil, terjadi kebakaran di dalam rutan hingga pukul 23.00 WIB.
"Jam 11 malam situasi dapat dikendalikan evakuasi para napi keluar rutan selanjutnya di bawa dan diamankan ke Lapas Bentiring, fasilitas rutan di dalam terbakar," katanya.
Sebelumnya berdasarkan catatan Kemenkumham, kebakaran berawal dari perlawanan tahanan saat dilakukan razia/ penggeledahan oleh BNNP Bengkulu pada Jumat malam (25/3/2016)
Perlawanan yang dilakukan yakni dengan menjebol pintu hunian dan membakar blok tahanan. Total tiga blok yang di bakar, terkecuali blok khusus wanita.
Akibat kejadian itu pihak Rutan kemudian berkoordinasi dengan Kepolisian daerah setempat dan pemadam kebakaran.
Situasi mulai terkendali sekitar pukul 22.45 WIB. Petugas kemudian melakukan evakuasi tahanan ke LP kelas 2A Bentiring.
Untuk diketahui jumlah tahanan yang berada di Rutan tersebut sebanyak 259 orang.
Kebakaran yang terjadi menyebabkan 5 orang meninggal dunia di kamar blok 7A, dan satu orang dirawat dirumah sakit. Satu orang di bon BNNP dan sisanya dievakuasi ke LP Bentiring.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.