KSAD Minta Kodal Yonarmed Maksimalkan Fungsi Satuan Bantuan Tembakan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara alih Kodal Yonarmed-1/Roket dari Kodam V/Brawijaya ke Kostrad dan Yonarmed
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara alih Kodal Yonarmed-1/Roket dari Kodam V/Brawijaya ke Kostrad dan Yonarmed-8/105 Tarik dari Kostrad ke Kodam V/Brawijaya di Lapangan Rampal, Malang Jawa Timur, Rabu (30/3/2016).
Upacara alih Kodal tersebut dihadiri para Pejabat Teras TNI AD, Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, KSAD mengatakan bahwa alih Kodal satuan seperti Yonarmed-1 yang telah berganti nama menjadi Yonarmed-1/Roket melalui rematerialisasi berupa penggantian Alutsista dan kemudian dialihkodalkan menjadi satuan Kostrad.
"Perlu dilakukan dengan harapan dapat digerakkan dengan cepat setiap saat ke daerah konflik sesuai intensitas ancaman," kata Jenderal Mulyono dalam keterangan pers yang diterima.
Selain itu, dikatakan Mulyono alih kodal pun dilakukan sebagai penangkal terhadap ancaman di daerah yang tidak dapat diatasi kekuatan kewilayahan secara cepat.
Menurutnya, Kostrad sebagai Komando Utama Pembinaan TNI AD dan salah satu Komando Utama Operasional TNI, memiliki tugas pokok membina kesiapan operasional segenap jajaran komandonya.
Selain itu, Kostrad pun menyelenggarakan operasi pertahanan tingkat strategis sesuai dengan kebijaksanaan Panglima TNI.
"Kostrad juga merupakan salah satu kekuatan terpusat TNI AD yang dapat diproyeksikan ke flash point di seluruh wilayah Indonesia dalam waktu yang relatif singkat," ungkapnya.
Karenanya,menurut KSAD, Kostrad harus memiliki satuan-satuan dengan Alutsista canggih dan mobilitas yang tinggi, agar pelaksanaan tugasnya dapat terdukung secara optimal.
Selain itu, alih Kodal dilaksanakan sebagai bagian dari upaya penataan organisasi TNI AD dalam kerangka Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang dilaksanakan atas dasar konsep pertahanan berbasis kemampuan sesuai dengan kebijakan strategis TNI AD tahun 2010 sampai 2029.
Penataan ini diharapkan mampu menghasilkan satuan-satuan yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung setiap pelaksanaan tugas-tugas TNI AD.
Lebih lanjut KSAD berharap, dengan kehadiran Batalyon Armed Roket di jajaran Kostrad, Pangkostrad dapat memanfaatkan satuan tersebut sebaik mungkin sebagai sarana bantuan tembakan lawan Artileri.
Demikian juga dengan Pangdam V/Brawijaya yang telah menerima alih Kodal Batalyon Armed-8/105 Tarik dari Kostrad agar dapat memanfaatkan fungsi Satuan tersebut sesuai dengan tuntutan tugas di wilayah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.