Adik Disebut Hidup Mewah, Taufik: Orang Mati Tak Bisa Menikmati Duit
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik membela adiknya, Mohamad Sanusi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik membela adiknya, Mohamad Sanusi, selaku anggota Dewan yang ditangkap KPK disebutkan biasa hidup mewah.
Bagi Taufik, adiknya, Sanusi, yang juga pengusaha properti itu wajar membeli sejumlah barang mewah lantaran mempunyai kemampuan finansial.
"Kalau Anda punya duit, masa' nggak boleh dipakai menikmati. Wajar itu lho. Kalau Anda punya duit, yah pake duit Anda itu. Karena kalau sudah mati, nggak bakal bisa menikmati lagi," kata Taufik di ruang Fraksi Partai Gerindra Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Taufik sebagai kakak sekaligus rekan sesama anggota DPRD DKI Jakarta di bawah naungan partai yang sama, Partai Gerindra, mengaku mengenal baik latar belakang dan pribadi seorang Taufik. Oleh karena itu, ia tak percaya adiknya menerima suap.
Apalagi, Sanusi sudah mempunyai banyak uang mengingat dia juga sebagai pengusaha properti atau developer.
"Makanya saya tidak yakin. Saya tidak yakin dia melakukan itu. Kan dia pengusaha, dari mulai .., kan dia memang pengusaha properti. Contohnya, Thamrin city lah. (Bayangkan) duitnya Thamrin City itu semana," ujarnya.
Taufik sebagai kakak sekaligus rekan sesama anggota DPRD DKI Jakarta di bawah naungan partai yang sama, Partai Gerindra, mengaku mengenal baik latar belakang dan pribadi seorang Taufik. Oleh karena itu, ia tak percaya adiknya menerima suap. Apalagi, Sanusi sudah mempunyai banyak uang mengingat dia juga sebagai pengusaha properti atau developer.
"Makanya saya tidak yakin. Saya tidak yakin dia melakukan itu. Kan dia pengusaha, dari mulai .., kan dia memang pengusaha properti. Contohnya, Thamrin city lah. (Bayangkan) duitnya Thamrin City itu semana," ujarnya.
Kamis (31/3/2016) malam, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pihak KPK usai serah terima sejumlah uang. Sanusi yang menjadi salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 itu ditangkap saat perjalanan menuju ke rumahnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak-menahu perihal ditangkapnya Sanusi oleh pihak KPK.
Yang ia tahu, Sanusi kerap bergaya hidup mewah, mulai gonta-ganti mobil hingga arloji seharga miliaran rupiah.
Sepengetahuan Ahok, Sanusi dan kakaknya, M Taufik juga belum melaporkan harta kekayaannya atau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.
Taufik menambahkan, dirinya tidak terkejut dengan sindiran dari Gubernur Ahok yang menyebutkan gaya hidup mewah adiknya. Bagi Taufik, peseteru tersebut memang kerap bicara seperti itu.
"Gubernur kann biasa begitu," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.