Gerindra Cek Kebenaran Anggota DPR Rachel Maryam Minta Fasilitas ke Kedubes Perancis
Dalam surat yang beredar, Rachel diduga meminta fasilitas transportasi kepada Kedutaan Besar Perancis saat berkunjung ke Paris.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - DPP Partai Gerindra akan mengecek kebenaran surat mengenai kader Gerindra yang duduk di Komisi I DPR yakni Rachel Maryam.
Dalam surat yang beredar, Rachel diduga meminta fasilitas transportasi kepada Kedutaan Besar Perancis saat berkunjung ke Paris.
"Ini kita tahu dari anda, bagaimana yang bersangkutan minta difasilitasi. Nanti akan kami cek kebenarannya, dan akan kami tanya kepada yang bersangkutan," imbuh Ketua DPP Gerindra Riza Patria ketika dikonfirmasi, Jumat (1/4/2016).
Ia menduga Rachel memiliki kedekatakan dengan mitra Komisi I. Pasalnya, Rachel duduk di Komisi I bidang pertahanan dan luar negeri. Wakil Ketua Komisi II itu juga menilai surat tersebut tidak bermasalah bila tidak meminta uang.
"Kalau minta fasiiatasi tapi tidak minta dibayarin, misalkan benar-benar yang ada bersangkutan, umpanya minta dicarikanan, mobil untuk jemput di bandara, hotel tapi bayar sendiri, enggak pakai uang negara. Dicarikan hotel ya enggak masalah. Kalau itu betul enggak masalah," kata Riza.
"Yang enggak boleh kan, ini kalau kita memanfaatkan jabatan kita sebagai pejabat negara," tambahnya
Riza juga mengaku tidak mengetahui kunjungan Rachel selama di Perancis. Apakah terkait kedinasan atau pribadi. "Apakah untuk sekolah, apa jadi kesana untuk dalam rangka menjenguk keluarga disana. Tapi, setiap Informasi dari sini, kami akan cek dulu. Setahu kami, Rachel Maryam selama dua periode jadi anggota DPR enggak ada masalah," imbuhnya.
Diketahui, dalam surat tertanggal 18 Maret 2016, yang beredar, Rachel beserta keluarga enam orang, melakukan kunjungan ke Paris pada 20-24 Maret 2016.
"Berhubungan dengan itu, saya mengharapkan bantuan Saudara untuk dapat memberikan bantuan penjemputan di Bandara (kedatangan), transportasi lokasi selama di Paris dan pengantar/penjumputan ke stasiun kereta dalam kunjungan tersebut," tulis surat yang ditandatangani Rachel Maryam.
Surat Rachel sendiri ditujukan ke Duta Besar LBBP RI untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andorra. Hingga kini, Rachel belum dapat dihubungi mengenai surat tersebut. Telepon dan pesan singkat tidak dibalas Rachel.