Insiden Tergolong Serius, Komisi V Minta KNKT Berikan Rekomendasi Tajam
Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mendorong Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memberikan rekomendasi tajam terkait insiden ke
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mendorong Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memberikan rekomendasi tajam terkait insiden kecelakaan di Halim Perdanakusuma.
Insiden itu melibatkan pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor registrasi PK-LBS dan pesawat TransNusa dengan jenis ATR 42 seri 600 bertabrakan di landasan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
"KNKT selama ini normatif. Ada indikasi koordinasi ATC, nanti kita lihat ke sana. Kalau memang ini temuannya, investigasi harus lebih tajam," kata Fary di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Fary mengatakan pihaknya akan memanggil Menteri Perhubungan Ignatius Jonan untuk melakukan analisa dan evaluasi.
Hal tersebut dikarenakan insiden kecelakaan tersebut tergolong serius.
Ia juga mengingatkan mengenai slot penerbangan.
"Jangan sampai slot di Halim terlalu padat. Lalu kapasitas dan ruang gerak," imbuhnya.
Politikus Gerindra itu menuturkan satu penjelasan Menhub yang akan diminta Komisi V terkait dengan keberadaan Bandara Halim Perdanakusuma.
Ia tidak mempermasalahkan bandara tersebut berbagi dengan lapangan udara TNI AU.
"Sebenarnya tidak ada masalah berbagi dengan Lanud di tempat lain juga begitu. Kita cek pengelolaannya seperti apa. selama ini kita fokus ke Soekarno-Hatta. Komisi V belum pernah terima laporan soal Halim," ujarnya.