Sosok Ojang Sohandi, Bupati Subang yang Ditangkap KPK, Pernah Dilaporkan Selingkuh
Ojang dikenal sebagai anak desa.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Subang Ojang Sohandi (OJS) sebagai tersangka pemberi suap kepada jaksa di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Bersama Ojang sebagai pemberi, KPK juga menetapkan Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Subang Jajang Abdul Kholik (JAH) sebagai tersangka.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan uang yang diberikan merupakan pemberian dari Ojang.
Ojang memberi uang agar tidak tersangkut kasus penyalahgunaan dana Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) anggaran 2014 itu.
Lalu siapa sebenarnya Ojang?
Ojang dikenal sebagai anak desa.
Lahir di Subang, 27 Juli 1978, Ojang dikenal sebagai bupati termuda di Indonesa. Ojang Sohandi yang resmi dilantik menjadi Bupati Subang pada 19 November 2013 merupakan warga asli Desa Cibogo Kecamatan Cibogo, Subang. Anak kedua dari dua bersodara itu, lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya Ukma Sopandi dan ibunya Empay Icih.
Dikutip dari Wikipedia, Ojang Sohandi merupakan Bupati Kabupaten Subang dua periode. Pada periode 2013-2018 Ojang dilantik bupati setelah sebelumnya menjabat wakil bupati.
Dia ditunjuk jadi bupati Subang karena Bupati menjabat saat itu Eep Hidayat diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri (SK) melalui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan karena harus diperiksa terkait Kasus Korupsi.
Ojang sebagai wakil bupati, otomatis menjadi (Plt.) Bupati Subang.
Sebelum terjun ke politik, Ojang merupakan ajudan pribadi bupati Eep Hidayat pada masa jabatan periode ke-1.
Pada Pilkada lalu, Ojang kembali terpilih menjadi bupati Subang kedua kalinya.
Pada tahun 2010, Ojang dilaporkan telah berselingkuh dengan istri Ferinanto yang bernama Ani Nurekasari. Ferinanto yang merupakan atlet Pelatihan Nasional balap sepeda itu mengadukan dugaan perselingkuhan istrinya dengan Ojang ke polisi yang ketika itu menjabat sebagai wakil bupati.
Ojang pun membantah isu perselingkuhan itu.
Ojang Sohandi menikah dengan Dewi Nurmalasari dikaruniai putra dan putri, Deoz Raga Indaru dan Putri Deoz Anindya Maheswari.
Dia menempuh pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibogo Lulus Tahun 1991, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Cibogo Lulus Tahun 1994, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Subang Lulus Tahun 1997.
Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) 2002 Angkatan X dan Pasca Sarjana (S-2) di STIAMI Jakarta Lulus Tahun 2007.
Terkait penangkapan Ojang, Mantan Bupati Subang Eep Hidayat menilai kabar penangkapan Bupati Subang Ojang Sohandi merupakan jawaban atas semua kritikan dari berbagai pihak selama ini di kota Nanas tersebut.
"Ini akumulasi dan jawaban dari kritikan-kritikan pada Pemkab Subang selama ini. Dan ini pelajaran bagi semua orang di Subang," kata Eep melalui ponselnya, Senin (11/4/2016) malam.
Seperti diketahui, Ojang sebelumnya merupakan seorang ajudan Eep Hidayat yang diangkat jadi wakil bupati saat menjabat periode 2008-2013. Namun, Eep yang berasal dari PDIP tersandung kasus pidana korupsi upah pungut. Kasus itu membuatnya keluar dari PDIP.
Otomatis, Ojang yang menjabat wakil bupati naik jadi bupati. Pada Pilkada 2013, Ojang mencalonkan diri dari PDI Perjuangan bersama Imas Aryumningsih dari Partai Golkar.
Eep sendiri mengaku tidak mempermasalahkan lagi terkait hal itu. Meski begitu, ia mengaku masih kesal dengan Ojang. "Kalau soal politik saya demokratis. Silahkan saja. Tapi memang banyak program-program pro rakyat dari saya yang berkelanjutan tapi banyak di cut dan dihilangkan," ujar Eep.
Meski begitu, Eep mengaku prihatin dengan kabar penangkapan Ojang. Apalagi, Ojang harus diamankan KPK yang selama ini dinilainya kredibel dalam menegakkan proses hukum.
"Tapi saya prihatin terjadi seperti ini. Bupati Subang digeledah oleh KPK, lembaga hukum yang kredibel. Ini semua seperti yang saya bilang akumulasi dari kelemahan dan kesalahan Pemkab Subang dalam menata pemerintahan," ujar dia.
Di tengah situasi kegalauan di Subang kata Eep, ia berharap Pemkab Subang bisa menjalankan pemerintahan dengan serius. Ia juga berharap KPK menuntaskan kasus ini hingga perkara terang benderang.
"Ini harus jadi pembelajaran besar bagi para PNS di Pemkab Subang dalam menata manajemen pemerintahan," ujar Eep.