Pengurus Golkar Papua Singgung Soal Kasus Freeport Saat Terima Setya Novanto
Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bersilaturrahim dengan Ketua DPD I dan DPD II se-Provinsi Papua, Selasa (13/42016).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bersilaturrahim dengan Ketua DPD I dan DPD II se-Provinsi Papua, Selasa (13/42016).
Menurut tim sukses Novanto, Nurul Arifin, seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II Golkar yang berjumlah 29 kabupaten hadir dalam acara itu.
Novanto menyampaikan visi dan misi tentang Golkar, di antaranya gagasan tentang Transformasi Partai Golkar menuju Negara Sejahtera 2045, yang sejalan dengan visi Golkar membangun Indonesia sejahtera 2045.
Menurut Nurul, dalam pertemuan itu seorang pengurus sempat menyinggung soal kasus pencatutan nama Presiden untuk meminta saham PT Freeport.
Seorang pimpinan DPD dari Kabupaten Biak Nunfor, Nehemia Wospakrik, menyatakan bahwa diturunkannya Novanto dari kursi pimpinan DPR karena kasus Freeport, justru menguatkan dukungan mereka.
"Bahwa Papua ingin mengembalikan kehormatan Beliau dengan menjadikannya ketua umum Partai Golkar," kata Nurul.
Namun, Nurul tidak menjelaskan apa manfaat kasus Freeport yang melibatkan Novanto itu bagi Golkar di Papua.
Rapat dipimpin langsung oleh Klemen Tinal, Ketua DPD Golkar Provinsi Papua yang juga wakil Gubernur Papua.
Dengan kunjungan ke Papua ini, kata Nurul, maka 32 Propinsi telah didatangi Setya Novanto.
"Kunjungan akan diakhiri di Papua Barat dan Maluku sebagai penutup," ujar Nurul.
Novanto berharap Munas yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Mei mendatang, dapat berjalan dengan baik, lancar dan aman.
Tentunya dengan menjunjung prinsip konstitusional, rekonsiliatif, demokratis, berkeadilan dan bersih. (Kompas.com/ Ihsanuddin)