Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intensitas Penculikan Meningkat, Perairan Filipina Selatan Perlu Patroli Bersama RI-Filipina

Jusuf Kalla, mengatakan, Pemerintah RI sampai saat ini belum tahu, dari kelompok mana pelaku penculikan terhadap empat WNI tersebut berasal.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Intensitas Penculikan Meningkat, Perairan Filipina Selatan Perlu Patroli Bersama RI-Filipina
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum selesai upaya pembebasan sandera sepuluh orang Warga Negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf, pada Jumat lalu (15/4), empat orang WNI kembali disandera kelompok bersenjata.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan, Pemerintah RI sampai saat ini belum tahu, dari kelompok mana pelaku penculikan terhadap empat WNI tersebut berasal.

"Kita belum tahu, dan belum ada komunikasi juga," ujarnya kepada wartawan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2016).

Pemerintah, kata dia, masih terus berupaya untuk membebaskan sandera-sandera tersebut, terutama sepuluh orang WNI yang lokasinya sudah diketahui pemerintah.

Untuk menghindari terulangnya penculikan oleh kelompok bersenjata, Jusuf Kalla menyebut saat ini pemerintah tengah mengkaji kemungkinan kerjasama, untuk melindungi kapal di perairan Selatan Filipina, di mana pelaku kerap beraksi.

"Patroli bersama antara Indonesia Malaysia dan Filipina," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas