Masyarakat Nias Selatan Rasakan Guncangan Keras Selama 15 Menit
Gempa dua kali di Nias Selatan pada Minggu dini hari berasal pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan Eurasia tapi tak berpotensi tsunami.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, NIAS – Gempa dua kali di Nias Selatan pada Minggu (17/4/2016) dini hari berasal pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan Eurasia tapi tak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan gempa pertama berkekuatan 5 skala richter dengan kedalaman 10 kilometer pada Minggu sekitar pukul 01.08 WIB.
Sementara itu, berselang tiga jam kemudian, terjadi gempa kedua berkekuatan 5,1 skala richter pada kedalaman 15 kilometer.
“Meski kekuatan gempa cukup kecil namun karena sumber gempa dangkal dan dekat dengan daratan maka gempa dirasakan cukup kuat,” tutur Sutopo dalam keterangannya.
Berdasarkan laporan yang diterima di lapangan, masyarakat Nias Selatan merasakan guncangan keras selama 15 detik.
Mereka panik dan berhamburan ke luar rumah. Belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa. “Tidak ada korban jiwa. Masyarakat masih merasakan gempa susulan,” kata dia.
Kepulauan Nias, Mentawai, Siberut, Simeulue dan pulau-pulau di sebelah barat Sumatera adalah daerah rawan tinggi dari gempa bumi dan tsunami.
Pulau-pulau tersebut terbentuk akibat proses subduksi lempeng tektonik. Dalam catatan sejarah gempa dan tsunami, daerah-daerah tersebut pernah mengalami gempa dan tsunami.